Menteri Pertahanan Mundur, Pembisik Darurat Militer Korea Selatan
Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan, Kim Yong-hyun, yang mengusulkan darurat militer kepada Presiden Yoon Suk Yeol, mengundurkan diri. Presiden sudah menerima pengunduran dirinya. Duta Besar Korsel untuk Arab Saudi, Choi Byung-hyuk, dicalonkan sebagai Menhan baru.
Yonhap melaporkan, Kamis 5 Desember 2024, Choi adalah mantan jenderal Angkatan Darat. Kepala staf presiden Chung Jin-suk menyebutnya orang berprinsip, melaksanakan tugas dengan penuh dedikasi dan mematuhi peraturan.
Pencalonan Menhan baru adalah langkah resmi pertama Presiden Yoon sejak mengumumkan pencabutan darurat militer, Rabu 4 Desember 2024 pagi. Meski status Darurat Militer hanya berlangsung selama enam jam, namun situasi semakin pelik di tengah kekacauan politik yang menerpa pemerintahan presiden berusia 63 tahun itu.
Parlemen mengajukan mosi untuk memakzulkan presiden atas penerapan darurat militer, hari ini, Kamis 5 Desember 2024. Tetapi partai Yoon, yakni Partai Kekuatan Rakyat, menentangnya.
Partai Demokrat selaku oposisi utama menyebut penerapan darurat militer sebagai tindakan pengkhianatan. Pemungutan suara di parlemen untuk memakzulkan Yoon paling cepat digelar pada Jumat, 6 Desember 2024.
Ini adalah pertama kalinya dalam 44 tahun Darurat Militer diberlakukan di Korea, dan tindakan tersebut benar-benar mengejutkan sebagian besar pengamat baik di dalam maupun di luar negeri, dan khususnya bagi negara-negara tetangga Korea Selatan di Asia Utara.