Menteri Perhubungan sebut Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, Siap Hadapi Lonjakan Arus Balik Nataru
Seluruh pemangku kebijakan telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi lonjakan yang mungkin terjadi menjelang malam pergantian tahun di lintas Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Keselamatan menjadi prioritas dalam pelayanan libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan (Mehub) Dudy Purwagandhi saat meninjau kesiapan Pelabuhan Ketapang menjelang puncak arus balik Nataru, Selasa, 31 Desember 2024. Dudy Purwagandhi didampingi Dirjen Perhubungan Laut, Antonio Arif Priyadi.
Menurutnya, Bali merupakan salah satu destinasi yang paling diminati masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru. Karena itu, pihaknya telah mengantisipasi lonjakan yang mungkin terjadi, terutama menjelang malam tahun baru.
"Keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Seluruh operasional di Pelabuhan Ketapang, termasuk kelaikan kapal dan kesiapan kru, telah memenuhi standar keselamatan yang ketat,β tegasnya.
Koordinasi lintas pemangku kepentingan dipastikan telah dilakukan dengan baik untuk mendukung kelancaran arus balik dan bahkan untuk persiapan Angkutan Lebaran 2025. Dia menegaskan, kesiapan angkutan lebaran harus direncanakan sejak dini. Apalagi jarak antara libur Nyepi dan Lebaran tahun depan cukup dekat.
"Koordinasi intensif dan kolaborasi berkelanjutan dengan semua pihak sangat krusial,β tuturnya.
ASDP telah meningkatkan kapasitas layanan di Pelabuhan Ketapang untuk arus balik Nataru. Kapasitas parkir pelabuhan kini mampu menampung hingga 1.670 kendaraan kecil. Kapasitas kapal meningkat menjadi 15.215 kendaraan kecil. Nataru 2023 kapasitas hanya 12.885 kendaraan.
Untuk mendukung operasional, jumlah CCTV di Pelabuhan Ketapang telah ditambah menjadi 110 unit. Sedangkan di Pelabuhan Gilimanuk mencapai 87 unit. Kedua pelabuhan juga dilengkapi ruang monitoring terintegrasi dengan dashboard cuaca BMKG. Hal ini memudahkan pengawasan secara real-time di tiga pelabuhan yakni Ketapang, Gilimanuk, dan Jangkar.
ASDP bersama stakeholder terkait menerapkan sistem delaying untuk mengelola arus kendaraan menuju pelabuhan. Buffer zone disiapkan di lokasi strategis, yakni Grand Watudodol, Terminal Sritanjung, dan Bulusan untuk sisi Pelabuhan Ketapang. Di sisi Gilimanuk ada UPPKB Cekik dan Terminal Bus Gilimanuk di Bali. Di kawasan ini, pengguna jasa mendapat sosialisasi pembelian tiket secara online melalui Ferizy.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyatakan 84% pengguna jasa tiba di Pelabuhan Ketapang sesuai jadwal pada tiket sepanjang periode Angkutan Nataru. Dia menyebut, kampanye pembelian tiket H-1 dan kedatangan tepat waktu di pelabuhan memberikan hasil positif.
βIni mencerminkan komitmen ASDP dalam memberikan layanan terbaik,β jelas Shelvy.
Advertisement