Menteri Khilafatul Muslimin Tak Ditangkap di PPUI Mojokerto
Kelompok Khilafatul Muslimin yang dipimpin Abdul Qodir Hasan Baraja telah menyebar luas di sejumlah daerah di Indonesia. Kelompok Khilafatul Muslimin itu juga memiliki sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) Di wilayah Kabupaten Mojokerto. Ponpes tersebut bernama Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyyah (PPUI) Khilafatul Muslimin.
Ponpes itu terletak di Dusun Pandanrejo, Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Muhammad Nursalim, seorang pemuda berusia 24 tahun berasal dari Lampung diberi mandat sebagai pengasuhnya.
Muhammad Nursalim tidak tahu secara pasti sejak kapan Ponpes itu berdiri di Mojokerto. Karena dirinya baru satu tahun diamanahi menjadi pengasuh oleh pihak yayasan menggantikan pengasuh sebelumnya.
Meski pimpinan kelompok Khalifatul Muslimin telah ditangkap, Ponpes itu masih beraktivitas secara normal. Kegiatan keagamaan dan belajar mengajar pun masih berjalan normal. "Saya tidak tahu berapa lamanya. Tapi Saya di sini kurang lebih satu tahun," kata Nursalim di PPUI Khalifatul Muslimin, Selasa 14 Juni 2022.
Ia mengakui, Ponpes PPUI Khalifatul Muslimin masih ada kaitannya dengan kelompok Abdul Qodir Baraja. Hanya saja, menurut dia secara legalitas tergabung dalam yayasan Ukhuwwah Islamiyyah yang ada di Bekasi. "Itu (Abdul Qodir Baraja) Khalifahnya. Lah ini salah satu lembaga yang bergerak di bidang pendidikannya," jelas Nursalim.
Kini, total sebanyak 24 santri dari berbagai daerah. Mulai dari umur 6 sampai 9 tahun. Sedangkan gurunya terdapat 12 orang. Semua santri dan gurunya bermukim di Ponpes. "(santri) Ada dari Sidoarjo, Surabaya, Gresik ada dan ada satu yang dari Madura. 12 guru, laki-laki dan perempuan," ujarnya.
Ponpes PPUI Khalifatul Muslimin tidak memiliki lembaga pendidikan formal. Namun para santri tetap ada proses belajar mengajar meski tidak memiliki kurikulum khusus. Yang paling diunggulkan adalah hafalan Al Qur'an.
"Belajar membaca ada, matematika, tapi banyak materi pondoknya. Sebenarnya ini pendidikan dari yayasan, bukan seperti pendidikan kayak di umum. Ini ya sebisanya gurunya yang mengajar. Tidak formal," jelasnya.
Dikabarkan, Polda Metro Jaya menangkap Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin berinisial AS 74 tahun dikabarkan di Mojokerto, Jawa Timur pada Senin 13 Juni 2022, sekitar pukul 00.30 WIB.
Terkait hal ini, Nursalim tidak mengetahui sosok berinisial AS. Bahkan ia mengatakan tidak ada sosok AS di Ponpesnya. "Saya saja juga baru dengar ada penangkapan dari berita. Setahu tidak ada nama itu di sini (AS). Bisa ditanyakan ke warga juga semalam tidak ada apa-apa di sini. Tidak tahu lagi kalau di tempat lain," jelasnya.
Ia menambahkan, selama dua hari terakhir beberapa aparat kepolisian dan TNI datang ke Ponpesnya untuk meminta keterangan berkaitan dengan kelompok Khalifatul Muslimin. "Polisi Polsek Kutorejo da TNI dua hari ini datang, ya tanya-tanya gitu sama. Yang jelas tidak ada apa-apa di sini," ungkapnya.
Sementara Polda Metro Jaya dikabarkan menangkap tokoh sentral Khilafatul Muslimin berinisial AS yang merupakan menteri di Khilafatul Muslimin. "Ya benar, yang bersangkutan, AS ditangkap oleh Tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Mojokerto, dini hari tadi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kemarin, dikutip dari detik.com.
AS ditangkap di Mojokerto pada Senin 13 Juni 2022, pukul 00.30 WIB. Ia memiliki jabatan sebagai menteri di Khilafatul Muslimin.
Advertisement