Menteri Keuangan dari 10 Negara Akan Mendarat di Banyuwangi
Pemerintah pusat telah menetapkan Bandara Banyuwangi menjadi penyangga Annual Meeting IMF-World Bank 2018. Even ini akan digelar di Bali, Oktober mendatang. Nantinya, sejumlah pesawat yang membawa delegasi IMF-World Bank, akan diparkir di Bandara Banyuwangi.
Rencana itu diungkapkan Dirut Angkasa Pura (AP) II Mohamad Awaluddin saat melakukan pertemuan dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. AP II adalah pengelola Bandara Banyuwangi.
“Untuk pertemuan tahunan IMF – World Bank ini, rencananya ada 17 ribu delegasi yang hadir. Kita sudah memilah, ada sejumlah pesawat dari 10 negara delegasi yang rencananya akan kita parkirkan di Banyuwangi,” kata Awaluddin.
Sejumlah pembangunan infrastruktur penunjang tengah dikebut AP II. Tujuannya untuk menyambut pertemuan tahunan bergengsi tingkat dunia tersebut. Mulai dari perpanjangan dan pelebaran runway, perluasan apron, hingga penebalan landasan.
Awaluddin lalu merinci pekerjaan yang tengah dilakukan, antara lain penambahan runway, dari yang semula 2.250 meter menjadi 2.500 meter. Runway juga dalam proses diperlebar menjadi 45 meter. Tebal landasan ditingkatkan menjadi PCN 56.
“Penebalan landasan ini dilakukan akhir Juni. Apron juga bakal ditambah 23.000 m2, sehingga total menjadi 41.000 rb m2,” jelas Awaluddin.
"Semua pengerjaan tersebut, akan selesai awal September. Artinya kesiapan untuk pertemuan IMF-World Bank aman. Dengan spesifikasi infrastruktur seperti itu juga, Banyuwangi sudah bisa jadi international airport," imbuhnya.
Sedangkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan, pemerintah daerah siap mendukung pemerintah pusat untuk menyukseskan agenda besar internasional IMF-World Bank. Bahkan, Anas menyetujui penggunaan bangunan ruang tunggu VVIP di kawasan bandara menjadi terminal bagi penerbangan internasional.
“AP II juga bisa mulai membangun resto underground, di bawah hamparan rerumputan hijau dari masterplan bandara yang telah kami susun. Penambahan parkir juga bisa dilakukan di samping resto ini nanti. Tentunya dengan konsep green airport ini, akan menambah daya tarik tersendiri bagi delegasi yang hadir,” jelas Anas.
Banyuwangi sendiri telah ditunjuk sebagai daerah yang ditawarkan untuk menjadi tujuan wisata delegasi pertemuan IMF-World Bank. Sejumlah paket wisata akan ditawarkan Banyuwangi, mulai menikmati Gunung Ijen dengan api biru (blue fire) yang fenomenal, wisata petik kopi, hingga beragam atraksi seni yang memikat.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, yakin Banyuwangi akan menjadi tuan rumah yang baik bagi seluruh delegasi IMF-World Bank yang hadir.
“Ada semangat Indonesia Incorporated di dalamnya. Tujuannya hanya satu, menjaga nama baik Indonesia di ajang pertemuan tahunan IMF-World Bank. Dengan semua persiapan dan kerjasama yang maksimal, Banyuwangi akan siap menjadi tuan rumah yang baik,” paparnya. (*)
Advertisement