Menteri Kesehatan Afrika Selatan Positif Covid-19
Menteri Kesehatan (Menkes) Afrika Selatan, Zweli Mkhize beserta istrinya, dokter May Mkhize, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Hal ini disampaikan pihak kementerian, pada Minggu 18 Oktober 2020 malam waktu setempat.
Sang menteri mengaku bahwa dirinya hanya merasakan gejala-gejala ringan seperti mudah kelelahan dan kehilangan nafsu makan. "Saya merasa sangat lelah dan mulai kehilangan nafsu makan. Sementara istri saya batuk, pusing, dan sangat lelah," ungap Zweli Mkhize melalui pernyataannya yang dikutip dari Reuters, Senin 19 Oktober 2020.
"Kami sempat kontak dekat beberapa minggu lalu dengan anggota keluarga dan beberapa tim pelayanan kesehatan saya. Kami telah memberi tahu mereka untuk segera mengisolasi diri dan menjalani tes," tuturnya.
Saat ini, Zweli Mkhize dan istrinya tengah menjalani masa karantina di rumahnya. Ia optimis bisa sembuh seperti sebelumnya. "Saya sekarang di karantina di rumah, baik saya dan istri saya tetap optimis bahwa kami akan pulih sepenuhnya dari virus ini," tuturnya.
Sebagai dokter medis yang terlatih, Zweli Mkhize berjuang di garis depan untuk mengatasi pandemi Corona yang menyerang Afrika dan negara di belahan dunia lain ini. Bahkan ia juga terus mendesak warga untuk terus mematuhi protokol kesehatan dengan wajib memakai masker, wajib mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak dan manjauhi kerumunan.
"Virus ini menyebar melalui pergerakan dan kontak orang. Apapun yang kami lakukan dan kemanapun kami pergi, kami harus ingat bahwa tetap ada resiko gelombang kedua," jelas dia.
Zweli Mkhize merupakan menteri kabinet kelima yang dinyatakan positif Covid-19. Sebelumnya, ada Menteri Sumber Daya Mineral dan Energi Gwede Mantashe, Menteri Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja Thulas Nxesi, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Ebrahim Patel, dan Menteri Pertahanan Nosiviwe Mapisa-Nqakula.
Berdasarkan data pemerintah terbaru yang dirilis pada Sabtu, 17 Oktober 2020, terdeteksi sebanyak 1.928 kasus baru. Total kasus yang terkonfirmasi menjadi 700.000 dan 18.408 kasus kematian.