Menteri Kebudayaan Fadli Zon Pingin Indonesia Jadi Ibu Kota Budaya Dunia
Akhirnya, setelah merdeka 79 tahun, Indonesia memiliki Kementerian Kebudayaan. Setelah sebelumnya kebudayaan digabung dengan pengajaran, pendidikan, bahkan pariwisata.
Presiden ke-8 Republik Indonesia Prabowo Subianto, periode 2024-2029, dilantik oleh Majelis Permusyawatan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) pada Minggu (20 Oktober). Keesokan harinya, Senin (21 Oktober) di Istana Negara melantik para Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih. Salah satu di antaranya adalah Fadli Zon, budayawan yang terjun ke dunia politik, sebagai Menteri Kebudayaan, dengan wakil menterinya Giring Ganesya, yang dikenal sebagai penyanyi dan politisi.
" Bapak Prabowo, sebagai Presiden mempunyai komitmen tinggi dalam memajukan kebudayaan Indonesia yang sangat kaya, kemudian menjadikan kebudayaan sebagai kementerian tersendiri. Saya kira ini menjadi tonggak sejarah, untuk kali pertama kebudayaan menjadi kementerian tersendiri, sehingga kita bisa fokus mengurusnya," ucap Fadli Zon dalam sambutan usai serah terima jabatan dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Periode 2019-2024 Nadiem Anwar Makarim.
Kemendikbud Ristek era Presiden ke-7 RI Joko Widodo, oleh Presiden Prabowo, dipecah menjadi tiga kementerian, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dengan menterinya Abdul Mu'ti, wakilnya Fajar Riza Ul Haq dan Atip Latipulhat; Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dengan menterinya Satryo Soemantri Brojonegoro,wakilnya Fauzan dan Stella Christie; dan Kementerian Kebudayaan.
Bagi Fadli Zon jabatan Menteri Kebudayaan adalah sesuai dengan passionnya. Sebelum terjun ke dunia politik, sarjana sastra Rusia lulusan Universitas Indonesia, lebih dulu mengembangkan diri sebagai kolektor lukisan, artefak, buku, hingga keris. Bahkan sejak kuliah ia menyadari bahwa kita sebagai bangsa, memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Selain itu memiliki peradaban tua di dunia, yang dibuktikan dengan berbagai penemuan berbagai artefak, di antaranya Pithecanthropus Erectus dan lukisan purbakala tertua di dunia di Gua Leang-leang.
"Saya ingin menjadikan Indonesia sebagai Ibu Kota Kebudayaan Dunia," ucap Fadli Zon di akhir sambutan, yang menuai tepuk tangan hadirin, yang terdiri dari para pejabat di lingkungan Kemendikbudristek.
Menteri Kebudayaan menekankan bahwa kita harus menjadikan kebudayaan sebagai kekayaan nasional kita. Kesalahan kita selama ini adalah, setiap kali bicara kekayaan nasional, selalu tertuju pada minyak dan gas, atau kekayaan alam lain yang ada diperut dan dimuka bumi, lupa bahwa kita memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan terbarukan, mulai dari yang tradisi, moderen hingga kontemporer.
Terkait dengan penunjukan Giring Ganesya sebagai Wakil Menteri Kebudayaan, bagi Fadli Zon hal ini merupakan sinyal dari Presiden Prabowo agar Kementerian Kebudayaan memberikan perhatian khusus pada industri kreatif.
Fadli Zon belum berbicara banyak, karena ia ingin terlebih dahulu mempelajari apa saja yang sudah, dan sedang dilakukan oleh Kemendikbudristek, terutama bidang kebudayaan. Ketika ditanya soal struktur organisasi Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, ia menjawab, akan ada tiga dirjen yang akan membentu dirinya, yakni Dirjen Pemajuan Budaya Tradisi dan Sejarah; Dirjen Diplomasi Kebudayaan; dan Dirjen Pemajuan Kesenian dan Media Baru. (Yusuf Susilo Hartono)