Menteri Kabinet Merah Putih Kena Imbas Ulah Mendes
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes-PDT) Yandri Susanto menggunakan surat resmi kementerian untuk acara pribadi. Ia menandatangani surat undangan untuk acara peringatan haul kedua almarhumah ibunya, Hj Biasmawati, dengan menggunakan kop dan stempel resmi dari Kemendes PDT.
Imbasnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya memberi peringatan kepada semua menteri di Kabinet Merah Putih untuk berhati-hati terkait penggunaan kop surat kementerian dan tanda tangan menteri.
"Iya (Seskab memberi peringatan), kita harus siaga bersama. Kepercayaan publik yang besar ini harus kita jaga bersama ya. Semua imbauan untuk semua menteri di Kabinet Merah Putih," ujar Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi.
Mayor Teddy mengingatkan semua menteri untuk berhati-hati, khususnya yang terkait kepentingan pribadi dan keluarga. Hal itu disampaikan melalui pesan WhatsApp.
"Jangan digunakan kementerian ini untuk kepentingan pribadi dan keluarga," jelas mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu.
Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai Yandri Susanto melanggar etika birokrasi.
"Kalau benar surat di bwh ini dari Menteri, maka ini keliru. Acara keluarga spt. haul Ibu dan peringatan hari agama di ponpes mestinya yg mengundang pribadi atau pengasuh ponpes. Tak boleh pakai kop dan stempel kementerian. Utk ke depannya, hati2," tulis Mahfud di akun X @mohmahfudmd.
Yandri Susanto mengakui telah melakukan kesalahan karena membuat surat undangan dengan kop dan stempel resmi kementerian untuk acara peringatan haul kedua ibunya. Surat undangan acara peringatan haul, hari santri, dan tasyakuran di Ponpes Bai Mahdi Sholeh Ma'mun, Kabupaten Serang, Banten, Selasa 22 Oktober 2024.