Menteri Jonan Geber Normalisasi Listrik Pasca Tsunami
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan pihaknya kini berusaha melakukan normalisasi pasokan listrik di Banten pasca tsunami. Ia pun menjanjikan hal itu akan terealisasi selambatnya-lambatnya pada esok.
"Kami berkordinasi dengan BMKG, Basarnas dan aparat setempat untuk berusaha memulihkan layanan kelistrikan sesegera mungkin. Saya mendapat laporan dari PLN regional di sana insyaallah hari ini bisa selesai. Atau selambatnya besok pagi," kata Jonan, saat meninjau terminal BBM di Tanjung Perak, Surabaya, Senin 24 Desember 2018.
Jonan menyebut, pemulihan itu dilakukan oleh PLN Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta, dengan jumlah personel yang besar. Mereka kini terus standby melakukan perbaikan di areal terdampak.
Lalu untuk wilayah yang jangkauannya cukup jauh, Jonan menyebut pihaknya juga meminta direktorat energi terbarukan untuk meninjau apakah perlu pemasangan home solar system atau genset demi energi sementara.
Jonan juga memastikan bahwa pasokan BBM di daerah terdampak tsunami juga terbilang aman. Meski sempat mengalami hambatan, tapi pihaknya kata Jonan juga telah menemukan langkah antisipasi.
"BBM saya dapat laporan dari Pertamina mayoritas tidak ada masalah. Memang ada gangguan di pasokan untuk distribusi kita. Tapi bisa dialihkan dari tempat lain, itu tidak ada masalah," kata Jonan.
Sementara untuk air bersih, Jonan memyebut pihakny tak terlalu khawatir, sebab daerah Serang yang terdampak menurutnya adalah daerah wisata, yang prediksinya, para pengelola telah mencukupi kebutuhan air.
"Saya yakin semua pengelola area wisata sudah siap menangani hal itu (air bersih). Kalau di sisi Sumatera itu yang lagi kami data kami cek apakah perlu bantuan pembuatan sumur bor sementara untuk wilayah terdampak," katanya.
Kementerian ESDM sendiri, ujarnya juga telah menerjunkan 100 orang relawan ke lokasi terdampak. Rewan yang diterjunkan itu kata dia terdiri dari tim medis dan sejumlah tim lain yang ditugaskan membantu kerja BPBD dan Basarnas untuk melakukan evakuasi.
"Kalau tim tanggap darurat kami sudah, kita kirim 100 orang termasuk medis sudah di lokasi. Dibagi di banyak tempat. Berbagai wilayah untuk membantu BPBD dan Basarnas," kata Jonan. (frd)