Menteri Inggris Mundur Gara-gara Ketahuan Kirim Pesan Tak Senonoh kepada Pelayan Bar
Hati-hati mengirim pesan melalui medsos, kepada siapapun. Apalagi dari seorang anggota parlemen kepada pelayan bar. Gara-gara pesannya itu seorang anggota parlemen dari Partai Konservatif yang sekaligus juga Wakil Menteri Parlemen Negara di Departemen Bisnis, Enegi dan Strategi Industri di pemerintahan Inggris, Andrew Griffiths, yang jadi Menteri UMKM kalau di Indonesia, terpaksa mengundurkan diri.
Andrew Griffiths hari Minggu 15 Juli kemarin menyatakan mengundurkan diri dan “sangat malu” setelah sebelumnya dia terekspos mengirim pesan tidak senonoh di media sosial kepada beberapa pelayan bar perempuan.
Menteri UMKM Andrew Griffiths, yang sebelumnya menjadi kepala staf Perdana Menteri Theresa May, mengatakan bahwa dia mengundurkan diri pada Jumat sebelumnya, saat surat kabar Sunday Mirror memublikasikan pesannya dengan kedua perempuan bar itu.
Pelayan bar perempuan bernama Imogen Treharne (28) mengatakan bagaimana anggota parlemen Konservatif yang sudah menikah dan berusia 47 tahun itu menghujaninya dengan lebih dari 2.000 pesan dalam tiga pekan.
Treharne mengatakan kepada tabloid itu: “Saya ingin dia menjadi pria yang baik, tetapi pada akhirnya saya merasa kotor. Saya merasa saya dimanfaatkan untuk kepuasan pria kaya ini.”
Anggota parlemen itu mengirimkan uang 717 pound (sekitar Rp13,6 juta) kepada kedua perempuan itu sebagai imbalan atas gambar dan video eksplisit. Dia meminta mereka untuk mengikat satu sama lain, di antara permintaan lainnya.
Setelah cerita Treharne menyebar dan tak dibantah, Andrew Griffiths menyatakan mundur dari kabinet, “Saya benar-benar malu dengan perilaku saya yang menyebabkan penderitaan bagi istri dan keluarga saya, dan sangat malu kepada perdana menteri dan pemerintah,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Saya mengajukan pengunduran diri saya sebagai anggota parlemen di bawah sekretaris negara untuk usaha kecil pada Jumat lalu.”
“Saya tidak akan berusaha mencari pembenaran atas perilaku saya dan akan mengupayakan bantuan profesional guna memastikan ini tidak akan terjadi lagi.”
“Saya berharap mendapat maaf dari semua yang menaruh kepercayaan kepada saya dan karena saya telah mengecewakan.”(kn/wy/ma)
Advertisement