Menteri Desa: Generasi Milenial Harus Bijak Menerima Informasi
Maraknya pemberitaan hoax di media sosial, menuntut setiap orang untuk bijak dalam menerima informasi. Untuk itu generasi milenial saat ini harus memahami pentingnya literasi media agar tidak termakan kabar burung (hoax).
Mengetahui hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan, generasi millenial sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Sebab generasi tersebut lahir di era kecanggihan teknologi.
"Di mana generasi ini identik dengan sosial media (sosmed), dan melakukan komunikasi melalui internet atau tanpa tatap muka," kata Abdul Halim, saat mengisi acara di Unesa secara daring.
Menurut Abdul Halim, generasi milenial saat ini wajib memiliki pemahaman yang baik tentang literasi media. Agar tidak termakan begitu saja dengan informasi yang ada di media sosial.
"Literasi media harus dipupuk dan dilatih pada sumber yang benar. Bahkan sebelum menyebarkan informasi, para millenial untuk melakukan saring sebelum sharing pada suatu informasi," paparnya.
Ia mengimbau, agar generasi milenial bisa menyaring informasi yang ada di media sosial sebelum membagikannya. Lakukan verifikasi dan cek kebenarannya. Jangan asal share informasi yang belum tahu sumbernya dan dapat menimbulkan konflik yang mengancam keberagaman Indonesia.
Abdul Halim berharap, dengan adanya penguasaan literasi media secara baik, diharapkan generasi millenial dapat menjadi generasi yang toleran dan akan tumbuh menjadi pelopor toleransi serta penggerak desa yang berkeadilan.
"Generasi milenial akan tumbuh berdaya saing tinggi, menghormati keberagaman, dan dapat tumbuh menjadi agen perubahan bangsa," imbuhnya.
Diketahui, generasi milenial merupakan istilah yg hari ini sangat populer untuk menyambut generasi yang lahir pada tahun 1980 sampai 2000. Artinya generasi milenial itu orangnya yg saat ini berusia 17 hingga 37 tahun.