Mentan ke Lamongan, Tegaskan Harga Gabah dan Pupuk Aman
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman berkunjung ke Lamongan. Kedatangannya yang kali kedua dalam setahun ini untuk memastikan program-program pertanian terealisasi dengan baik.
Khususnya di Lamongan, paling utama adalah program pompanisasi. Karena dia menilai sebenarnya potensi air di Lamongan cukup melimpah. Hanya, teknik pemanfaatannya masih belum optimal.
Karena itu perlu dikembangkan program pompanisasi. Dengan kebutuhan air terpenuhi, diharapkan petani Lamongan yang semula satu atau dua kali tanam menjadi tiga kali tanam dalam setahun. Terkait ini, Kabupaten Lamongan mendapatkan 68 unit pompa air dari 3.700 mesin pompa yang diperbantukan se Jawa Timur pada program yang digulirkan kementerian pertanian.
“Sudah kita lihat langsung air melimpah tapi kurang pemanfaatannya. Jadi tepat jika dilakukan pompanisasi ini," kata Mentan Andi Amran saat meninjau praktik langsung pompanisasi di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jumat 19 April 2024.
Dari pompanisasi tersebut, Mentan Andi Amran mengatakan bisa mengairi 16 ribu hektare sawah atau total s 22 ribu hektare. Dipastikan, akan berdampak pada peningkatkan produksi padi hingga 380 ribu ton.
"Bisa di bayangkan dampaknya. Kesejahteraan meningkat, produksi meningkat, pendapatan meningkat, menyerap tenaga kerja,” imbuhnya.
Mentan Andi Amran juga berkesempatan melaksanakan panen padi varietas IPB 9G di Desa Blawirejo, Kecamatan Kedungpring, Lamongan. Varietas tersebut dikembangkan IPB University melalui pilot project di Lamongan. Ini merupakan pengembangan klaster pertanian modern yang dimonitoring secara langsung oleh perguruan tinggi.
Kunjungan Mentan Andi Amran di Lamongan juga sempat dijadikan ajang curhat petani. Di antaranya dimintai solusi terkait kelangkaan pupuk bersubsidi dan harga gabah.
Spontan Mentan Amran memanggil pihak Bulog dan Petrokimia yang juga hadir dalam kunjungan tersebut. Bulog diperintahkan agar membeli gabah para petani dengan harga terendah Rp 6 ribu per kilogram. Sedang petani sebelumnya mengeluh karena gabah hanya dihargai Rp 4.500 per kilogram.
"Harga gabah minimal Rp 6.000 per kilogram, Bulog beli itu. Dan pupuk harus ada," tandasnya.
Adapun soal pupuk. Mentan Amran memastikan menambah kuota pupuk secara nasional menjadi 9,5 juta ton. Termasuk untuk petani Lamongan. Bahkan, ia menegaskan Penambahan jatah pupuk subsidi tidak hanya untuk tahun 2024. Tetapi berlaku seterusnya.
Diterangkan juga, bahwa saat ini distribusi pupuk bersubsidi sedang dikirim ke sejumlah daerah. Dicontohkan di Papua, pupuk sudah diterima oleh petani setempat. Namun, dia mengaku heran distribusi pupuk bersubsidi di Jatim terlambat.
"Saya minta ini harus diawasi jangan sampai ada mafia pupuk. Kalau ada kita akan sikat," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Effendi mengapresiasi sekaligus menyambut baik program dari Kementrian Pertanian ini. Mengingat cuaca el Nino masih dirasakan petani. Disebutkan, Kabupaten Lamongan memiliki luas tanam 95.460 hektare. Terdiri lahan irigasi 61 ribu hektare dan sisanya 34 ribu sawah tadah hujan.
“Terima kasih Pak Menteri yang terus mendorong komitmen untuk meningkatkan produksi pangan di Lamongan. Program pompanisasi kita yakini akaneningkatkan produksi padi di Lamongan lebih berhasil lagi. Insya Allah sekitar 16 ribu hektare yang kita proyeksikan untuk kegiatan pompanisasi dan lainnya kita akan memakai sumur bor," tuturnya.