Mensos Risma Bantah Penjarahan Truk Logistik, Beda Pendapat BNPB
Video diduga penjarahan terhadap bantuan logistik untuk korban gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar) viral di media sosial. Dari video berdurasi 30 detik ini, penulis menarasikan kepada pembaca untuk berhati-hati bagi yang ingin mengirimkan bantuan ke Mamuju, Sulbar. Disebutkan di daerah Majene ada pemberhentian mobil pengirim bantuan.
Dalam video lainnya, tampak beberapa warga yang menaiki truk serta melemparkan sejumlah kotak logistik dari atas truk. Sontak, hal tersebut membuat warga sekitar mengerubungi lokasi truk untuk mengambil kotak tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana membenarkan sempat terjadi penjarahan di sekitar lokasi bencana. Namun, Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini menyampaikan pernyataan yang berbeda dalam menyikapi informasi dugaan aksi penjarahan terhadap bantuan logistik untuk korban gempa.
Menurut Risma dikutip dari Kompas TV, jalur penghubung antara Kota Makassar dan Kabupaten Mamuju sempat terputus kemudian mengakibatkan pengiriman bahan bantuan berupa pangan untuk korban gempa bumo di Mamuju dan Majene memakan waktu hingga sekitar enam jam.
"Jadi begini, ada beberapa video yang beredar bahwa seolah-olah itu penjarahan. Tapi kejadian sebetulnya bukan begitu. Memang karena kemarin (jalur penghubung) Makassar dengan Mamuju itu terputus karena ada longsoran. Mungkin sekarang baru dikerjakan," kata Risma.
"Sehingga bahan kebutuhan pangan kita itu harus muter, kurang-lebih enam jam. Jadi baru tadi pagi sampai, karena mestinya sembilan jam. Tapi ditambah muter lagi enam jam baru sampai. Kita baru bisa membagi. Mungkin mereka juga kelaparan kondisinya," imbuh politikus PDIP itu.
Risma menegaskan kembali bahwa informasi yang diketahui dari sebuah video viral berdurasi 30 detik di media sosial itu bukan penjarahan. "Situasi pascabencana harus dibaca, karena toko dan pasar di Mamuju tidak beroperasi saat ini," sambung dia.