Mensos Gus Ipul Targetkan Tiap Pendamping, 10 Keluarga Naik Kelas
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono hadir di Pendopo Kabupaten Kabupaten Sidoarjo, dalam acara Dialog Pilar-Pilar Sosial se Surabaya Raya. Diantaranya, Pilar Kabupaten Sidoarjo, Pilar Kota Surabaya dan Pilar Kabupaten Gresik serta para Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengatakan, pada setiap pendamping PKH setiap tahunnya punya target untuk menggraduasi minimal 10 KPM , dengan harapan di tahun 2045 nanti angka kemiskinan akan turun drastis bahkan sampai nol.
"Provinsi Jawa Timur memiliki anggaran yang cukup besar untuk program ini, yaitu mencapai Rp12 triliun yang nantinya akan dibagi untuk 38 kabupaten/kota di Jawa Timur," ujar Gus Ipul.
Dirinya juga meminta agar para pendamping bekerja secara terukur dengan menggunakan proses bisnis yang telah kami siapkan untuk pencapaian program pemerintah dalam memberantas kemiskinan.
"Nantinya, bagaimana 300 KPM yang didampingi diberikan perlindungan sosial dan pemberdayaan," jelasnya.
Kementerian Sosial juga akan meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/ kota untuk menetapkan data tunggal sosial ekonomi sebagai skala prioritas. Dengan data tunggal tersebut, akan dapat dipilah mana saja yang sudah diberikan perlindungan sosial oleh pemerintah kabupaten/ kota maupun pemerintah provinsi.
"Kalau selama ini, pemerintah mungkin masih berjalan sendiri-sendiri. Sebagaimana arahan presiden, kita diminta menjadi super tim yang ada di pusat dan daerah yang dimulai dari pemutakhiran data. Berdasarkan data itulah kita akan lakukan beberapa perencanaan program sehingga lebih tepat sasaran," jelasnya.
Dalam kesempatan ini pula Mensos Saifullah Yusuf memberikan bantuan kursi roda serta bantuan yang lainnya kepada para penerima manfaat.
Sementara itu, Plt Bupati Sidoarjo, Subandi menyambut baik setiap upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat terutama dalam hal kesejahteraan sosial. "Dialog sosial ini menjadi kesempatan yang sangat berharga bagi kita semua untuk berbagi pandangan dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat," tuturnya.
Subandi juga menjabarkan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga aktif dalam mendukung program kesejahteraan sosial masyarakatnya diantaranya dengan kegiatan-kegiatan yang menggandeng pelaku organisasi.
"Dalam setahun terakhir tidak kurang dari setengah triliun rupiah anggaran dari APBN yang telah digelontorkan melalui Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo dalam berbagai bentuk program/kegiatan antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” terangnya.
Bantuan Jaminan Kesehatan Nasional, Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), Permakanan Lanjut Usia dan Disabilitas, Bantuan Kepada Anak Yatim/Piatu/Yatimpiatu (YAPI), Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), Program Indonesia Pintar (PIP) dan program lainnya," sambung Subandi.
"Kami juga mengucapkan terima kasih dan bangga kepada TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), Pendamping Keluarga Harapan (PKH), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan unsur lainnya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera mandiri," tutupnya.
Advertisement