Menristek: Indonesia Butuh 300-400 Juta Ampul Vaksin Covid-19
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan, vaksin Merah Putih yang dikembangkan Eijkman sudah mencapai 40 persen dari keseluruhan tahapan.
"Sedang disiapkan sel mamalia, sel ragi, dan akhir tahun uji pada hewan. Pada sekitar Maret 2021 bibit vaksin bisa diberikan kepada Bio Farma untuk scale up produksi dimulai uji klinis tahap I,II,III," jelas Menteri Bambang secara tertulis yang diterima Ngopibareng.id, Sabtu pada Sabtu 5 September 2020.
Menristek menyebut setidaknya Indonesia membutuhkan 300-400 juta ampul vaksin Covid-19. Itu mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk 260 juta jiwa yang tentunya semuanya membutuhkan vaksin.
Oleh karena itu, Bambang menyampaikan pentingnya kemandirian pengembangan vaksin Covid-19. Dia mengapresiasi banyak peneliti dari berbagai instansi terlibat berupaya mengembangkan dan melahirkan bibit vaksin yang nantinya siap untuk diproduksi.
Saat ini terdapat lima institusi yang mengembangkan vaksin Merah Putih untuk mengatasi pandemi Covid-19. Lembaga Eijkman mengembangkan vaksin berbasis platform subunit protein rekombinan dan inactivated virus atau virus yang dilemahkan.
Universitas Indonesia mengembangkan vaksin dengan tiga platform yaitu DNA, RNA, dan virus like particle. Institut Teknologi Bandung dan Universitas Airlangga masing-masing mengembangkan vaksin dengan platform adenovirus.
Sementara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan.
Advertisement