Soal Menpora Tak Bisa Masuk GBT, Ini Penjelasan Pemkot
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, ada miskomunikasi antara Pemkot Surabaya dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali saat agenda kunjungan ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu 3 November 2019.
Menurutnya, dari pagi hingga siang hari, sama sekali tidak ada informasi ke bagian protokol Wali Kota dan dirinya sebagai Kabag Humas bahwa Menpora akan datang ke GBT untuk melakukan kunjungan. Bahkan, Febri baru tahu saat awak media memberi info bahwa Menpora sudah berada di GBT.
“Sepanjang hari saya dampingi Bu Wali Kota (Tri Rismaharini). Tidak ada sama sekali info ke kami (Pemkot). Tiba-tiba ada teman-teman media yang telepon saya dan kasih info bahwa Menpora sudah di GBT,” kata Febri, Minggu 3 November 2019.
Febri mengatakan, jika memang ada informasi kedatangan seorang Menteri ke Surabaya, biasanya keprotokolan Pemkot Surabaya akan menyambut dan mendampingi selama kunjungan kerjanya ke Surabaya.
"SOP kami ya pasti kami dampingi dong. Tapi ini sama sekali nihil informasi," tegasnya.
Menurut Febri, tidak bisanya Menpora masuk ke GBT adalah hal yang wajar, karena sebelumnya tidak ada koordinasi dengan Pemkot maupun Dinas terkait yang mengelola GBT.
Ia berharap, masalah miskomunikasi ini bisa cepat selesai, daripada membuat gaduh di masyarakat. Sebab menurutnya, pihak Pemkot sama sekali tidak diberitahu bila Menpora akan mengunjungi GBT sehingga tidak ada pendampingan.
"Kami ini terbuka, dan siap koordinasi dengan semua pihak. Jadi tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk menahan Menpora masuk ke GBT," katanya.
Sementara itu, dari sisi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya juga mengatakan hal yang sama. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, Edi Santoso mengatakan, pihak Dispora sama sekali tidak menerima informasi adanya kunjungan Menpora ke GBT.
Edi mengaku kaget ketika banyak panggilan tidak terjawab dari awak media di telepon selulernya.
"Saya posisi baru pulang dari Nganjuk. Waktu di rumah, cek HP lah kok banyak Misscall. Ternyata Menteri ke GBT," katanya.
Setelah itu, Edi langsung melakukan pengecekan ke bagian arsip Dipsora. Ternyata memang tidak ada surat pemberitahuan atau informasi bahwa Menpora akan datang ke Surabaya untuk berkunjung ke GBT.
Edi menjelaskan, adalah hal yang sangat wajar jika pada hari biasa Stadion GBT dalam keadaan terkunci. Karena memang tidak ada acara di GBT.
Menurutnya, itu adalah standar pengamanan yang diterapkan oleh Pemkot Surabaya di GBT. Terlebih, GBT akan digunakan sebagai venue Piala Dunia, sehingga keamanan lebih ditingkatkan.
"Ya pasti dikunci, lha wong ndak ada acara atau pertandingan. Itu sudah standar keamanan," katanya.
Ia mencontohkan saat PSSI datang ke Surabaya dan ingin meninjau GBT. Mereka mengirimkan surat pemberitahuan, dan pendampingan untuk meninjau GBT. Sehingga Dispora menyiapkan segalanya untuk kunjungan tersebut.
"Kan memang tidak ada koordinasi dari Menpora. PSSI saja waktu ke sini kita dampingi kok. Karena ada koordinasi yang jelas. Kami ini selalu terbuka kalau ada koordinasi," pungkasnya.
Seperti diketahui, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amali melakukan kunjungan ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu 4 November 2019. Namun, setibanya di sana, pintu Stadion GBT dikunci, sehingga Menpora tidak bisa masuk ke dalam.
Melihat kondisi ini, Zainuddin Amali mengatakan tidak masalah. Ia hanya ingin melihat kondisi terkini Stadion GBT yang katanya masih bau sampah.
"Ya seperti yang kita rasakan, baunya masih sama, bau sampah. Tapi kalau di dalam bau atau tidak saya ndak tahu, karena kita tidak bisa masuk," kata Zainuddin.
Advertisement