Menpora Susun Draf Protokol Kesehatan Olahraga
Guna menghadapi new normal, Kementrian Pemuda dan Olahraga sedang menyusun rumusan protokol kesehatan olahraga nasional. Draf tersebut akan dikoordinasikan dengan kementrian atau lembaga terkait.
Hal itu disampaikan oleh Menpora Zainudin Amali usai melakukan rapat koordinasi secara daring dengan KONI Pusat, KOI dan Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) pada Jumat 29 Mei 2020.
Rakor tersebut tak hanya membahas soal protokol pelaksanaan kompetisi dan pelatihan nasional serta daerah, tapi juga terkait pelaksanaan kegiatan olahraga masyarakat saat menghadapi kehidupan new normal.
"Tentu dalam diskusi tadi kami mendapat banyak masukan informasi dan berbagai hal yang berpatokan pada tahapan dari gugus tugas. Dari hasil diskusi dan pendapat itulah yang akan kami rumuskan menjadi protokol di bidang keolahragaan," kata Menpora dalam jumpa pers virtual dengan awakmedia.
Lebih lanjut, Zainudin menyatakan bahwa rumusan tersebut masih dalam bentuk draf dan segera dikoordinasikan dengan kementerian terkait. Antara lain Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, BNPB sebagai Gugus Tugas dan berbagai sektor terkait dengan penanganan Covid-19.
"Kami akan merumuskan protokol ini secara terperinci. Kami tidak ingin hanya sekadar merumuskan lalu diterjemahkan berbeda-beda oleh cabor-cabor di Indonesia," ujarnya.
"Jadi produk yang kami keluarkan sudah sesuai dengan hasil koordinasi berbagai pihak. Nah, kapan dimulainya kami akan lihat tahapannya," lanjut politisi partai Golkar ini.
Upaya Menpora untuk membangkitkan olahraga disambut positif oleh Wakil Ketua KONI Pusat, Suwarno. Menurutnya, hal itu sebagai upaya menghidupkan kembali pembinaan maupun kompetisi olahraga.
"Dari yang disampaikan beberapa pihak, sudah cukup menampung beberapa keinginan yang perlu disempurnakan bersama-sama sebagai pedoman pelatihan dan perlombaan/kompetisi," kata Suwarno.
"Hal-hal yang bersifat khusus seperti basket, voli, nanti akan dilihat secara tajam. Namun dalam draf ini bersifat umum, hal khusus disebutkan dalam cabor. Tahapan akan disesuaikan apa yang diputuskan pemerintah. Kita semua ingin COVID-19 segera selesai. Jangan sampai nanti merugikan atlet dan masyarakat," pungkasnya.