Menpora Dukung Indonesia Open Digelar November, Asal....
Rencana PP PBSI untuk menggelar turnamen bulutangkis Indonesia Open 2020 pada November mendatang mendapat tanggapan positif dari Menpora Zainudin Amali. Kendati mendukung terlaksananya salah satu turnamen tertinggi di dunia itu.
Hanya saja, agar gelaran ini berjalan lancar dan sukses mengingat gelaran ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19, Menpora ingin memastikan kesiapan PP PBSI selaku penyelenggara.
Diketahui, turnamen bulutangkis Indonesia Open dijadwalkan bergulir 17-22 November di Jakarta. Kabar ini tentu menjadi angina segar karena sebelumnya Badminton World Federation (BWF) mengumumkannya setelah menangguhkan hampir 13 turnamen mulai Mei hingga Juli.
Selaku kepanjangan tangan pemerintah di bidang olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga tak mempersoalkan jadwal pelaksanaannya. Mereka siap mendukung asal seluruh aspek baik keselamatan dan keamanannya terpenuhi.
Indonesia sendiri akan menerapkan new normal di tengah pandemi virus Corona. Kebijakan tersebut rencananya dimulai awal Juni di berbagai daerah, termasuk DKI Jakarta yang menjadi episentrum Covid-19 di Indonesia.
"Terkait Indonesia Open kami masih menunggu koordinasi dari PBSI. Kita akan menjadi tuan rumah. Kalau memang siap, pemerintah akan mendukung," kata politisi partai Golkar ini kepada media melalui aplikasi Zoom.
PP PBSI memang harus menjamin kemananan dan kesehatan semua yang terlibat dalam hajatan ini. Sebab, turnamen BWF World Tour 1000 itu akan mendatangkan atlet-atlet bulutangkis top dari berbagai negara.
Bukan hanya para atlet, factor keselamatan dan kesehatan para penonton juga harus diperhatikan. Maklum, even ini berpotensi terjadi kerumunan penonton dalam jumlah besar. Maklum, selain menyuguhkan laga-laga berkualitas, bulutangkis merupakan olahraga favorit di Indonesia.
"Kami bisa membatasi tentang pemain, pelatih, dan panitia penyelenggara, tapi kalau sudah melibatkan penonton, siapa yang bisa jamin?" tanya Zainudin.
"Terkait hal-hal seperti ini kami akan sangat hati-hati. Jadi mohon bersabar. Pemerintah akan beri dukungan, tapi harus dicek dulu apakah sesuai dengan protokol yang ketat," ujar Zainudin.
Advertisement