Menpora Absen dari Piala Presiden, Isyarat Tidak Dipakai Lagi?
Presiden Joko Widodo atau Jokowi batal datang ke final leg kedua Piala Presiden 2019 antara Arema FC vs Persebaya, Jumat malam kmarin di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Alasannya, Jokowi memiliki kegiatan lain sehingga mendadak membatalkan kehadirannya di partai penentuan juara Piala Presiden 2019.
Sebagai gantinya, presiden rencananya akan diwakili oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Namun, Imam Nahrowi juga absen.
Alhasil, Piala Presiden 2019 ditutup oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. "Itu urusan yang punya gawe (acara), jangan diributkan," kata Imam Nahrawi,Sabtu 13 April 2019.
Sementara Sekjen PKB Hanif Dakiri menyebut, Imam Nahrawi dipersiapkan untuk memperkuat fraksi PKB di DPR. "Imam Nahrawi caleg DPR dapil DKI," kata Hanif.
Meski demikian, alasan kesibukan kampanye tak bisa membendung isu bahwa absennya Menpora isyarat kader PKB itu akan digusur dari kabinet Jokowi berikutnya, jika Jokowi menang di Pilpres 2019.
Absennya Menpora juga dikaitkan dengan ambisi Ketua Pelaksana Piala Presiden Maruarar Sirait, yang ingin menjadi menteri seiring kasus korupsi dana hibah di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Selain nama Maruarar Sirait, jabatan Menpora berikutnya publik cenderung menyebut nama mantan Ketua Pelaksana Asian Games 2019, Erick Tohir yang lebih pantas untuk menggantikan Imam Nahrowi. Peluang itu makin terlihat setelah Erick punya modal besar sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi Ma'ruf.
Seperti diketahui, dalam kasus korupsi di Kemenpora, KPK menetapkan Sekretaris Jenderal KONI Ending Fuad Hamidy dan Bendahara Umum KONI Jhonny E. Awuy sebagai tersangka pemberi suap. Sementara yang menjadi tersangka penerima suap adalah Deputi IV Kemenpora Mulyana, pejabat pembuat komitmen di Kemenpora, Adhi Purnomo dan Staf Kementerian Kemenpora Eko Triyanto. Sementara Imam Nahrawi menegaskan tidak terlibat. (asm)