Menpar: Pariwisata Pencipta Lapangan Kerja Termurah
Bandung: Semangat "Indonesia Incorporated" langsung diungkapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya pada pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia ke-III di Hotel Mercure Bandung, Senin (13/3) sore.
Perkuat pariwisata dianggap penting. Para pelaku bisnis, komunitas dan media, juga harus bersinergi menggabungkan kekuatan untuk kemajuan Pariwisata. "Kalau kita bersinergi, tidak ada yang bisa mengalahkan Pariwisata Indonesia," katanya.
Alasan pertama, pariwisata sudah ditetapkan menjadi sektor prioritas pembangunan nasional selain infrastruktur, pangan, energi dan maritim. Bahkan, pariwisata juga telah diprediksi menjadi sentra dan tulang punggung perekonomian. “Untuk Indonesia, pariwisata adalah penyumbang PDB (produk domestic bruto), devisa, dan lapangan kerja yang paling mudah dan murah,” ujar Arief Yahya.
Faktanya, pariwisata sudah menyumbangkan 10 % PDB nasional. Prosentasenya tertinggi di ASEAN. Angka pertumbuhan PDB pariwisata nasional ikut tumbuh 4,8% dengan tren naik sampai 6,9%, jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur otomotif, dan pertambangan. "Ini makin meningkatkan optimisme,” katanya.
Alasan keduanya adalah devisa pariwisata yang angkanya menembus USD 1 juta dan menghasilkan PDB USD 1,7 juta atau 170%. “Jadi kalau selama ini orang mengkategorikan industri itu menjadi migas dan non migas, maka kelak industri itu akan menjadi pariwisata dan non pariwisata,” ujar Arief Yahya.
Pariwisata juga berada di posisi empat besar penyumbang devisa nasional. Prosentasenya mencapai 9,3% dibandingkan industri lainnya. Pariwisata juga menjadi penyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan. “Penciptaan lapangan kerjanya termurah. Pariwisata bisa meng-create job opportunity hanya dengan USD 5.000/satu pekerjaaan. Coba banding dengan rata-rata industri lainnya yang sudah sebesar USD 100.000/satu pekerjaan,” tukasnya.
Data World Bank, setiap belanja USD 1 akan mendorong dan menggerakkan sektor ekonomi lain minimal USD 3,2. Bahkan, pariwisata adalah salah satu penggerak dari sektor utama lainnya, seperti ekonomi, globalisasi, konektivitas, integrasi, dan pengembangan sosio-ekonomi. “Negara ini hanya akan dapat memenangkan persaingan di tingkat regional dan global apabila unsur pentahelixnya bersatu padu fokus mendukung core business yang telah ditetapkan. Maju serentak tentu kita menang,” tukas Arief Yahya. (frd)