Menpar: Pemulihan Sektor Wisata akan Membuka Lapangan Pekerjaan
Dunia pariwisata di Banyuwangi mulai bergeliat. Optimisme para pelaku pariwisata di Banyuwangi pun mulai tumbuh. Apalagi pemerintah daerah maupun pusat memberikan dukungan untuk kebangkitan sektor wisata pasca diterpa Pandemi Covid-19. Pemulihan sektor wisata ini akan membuka lapangan kerja.
”Kami akan mendukung Banyuwangi, termasuk membantu menyediakan fasilitas untuk menciptakan wisata yang bersih, sehat, dan aman agar bisa tetap produktif dan aman dari Covid-19. Pemulihan sektor wisata akan kembali membuka lapangan pekerjaan," ujar Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, dalam kunjungannya ke Banyuwangi, Rabu 29 Juli 2020.
Dia pun mengapresiasi apa yang telah dilakukan Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata. Dia menilai, Banyuwangi memiliki skenario jelas dalam pengembangan pariwisata. Menurutnya, pengembangan sektor Pariwisata harus dilakukan dengan strategi seperti yang dilakukan Banyuwangi.
"Bagaimana memberdayakan dan menggerakkan rakyat untuk menggeliatkan sektor wisata, bagaimana pariwisata ini bisa berdampak ke warganya. Setiap daerah harus punya strategi pengembangan pariwisata seperti Banyuwangi, jadi bukan hanya punya destinasi lalu promosi dan selesai," jelasnya.
Sebagai apresiasi, Kementerian Pariwisata mengucurkan program yang akan meningkatkan sektor wisata daerah ke Banyuwangi. Diantaranya dengan melakukan revitalisasi amenitas di sejumlah titik destinasi Banyuwangi.
"Beberapa dukungan yang akan kami lakukan di Banyuwangi yaitu revitalisasi amenitas di sejumlah tempat. Antara lain Agro Wisata Tamansuruh, Pantai Grand Watudodol, Pantai Pulau Merah, Alas Purwo, dan Bangsring Underwater," katanya.
Rencana pemulihan sektor pariwisata disambut antusias para pelaku wisata di Banyuwangi. Seperti diungkapkan Mahsun, Desa Temansari, Kecamatan Licin. Desa ini merupakan kawasan Desa wisata di kaki Gunung Ijen. Menurutnya, dalam empat bulan terakhir, pengunjung Desa Tamansari turun drastis. Padahal, sebelum pandemi Covid-19, pengunjung bisa mencapai 12 ribu orang per bulan.
“Alhamdulillah, sebulan ini pengunjung mulai banyak. Hitungan kami, ada sekitar 5 ribu orang telah mengunjungi berbagai destinasi di Desa Tamansari. Ini membuat kami optimistis, ekonomi masyarakat dan Desa kami segera pulih serta kembali membuka lapangan kerja,” kata Mahsun.
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, destinasi dan Desa wisata kini mulai banyak dikunjungi wisatawan. Okupansi hotel dan homestay mengalami peningkatan. Pelaku UMKM dan olahan pangan mulai banyak menerima pesanan. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menunjukkan, okupansi hotel di akhir pekan mencapai hingga 70 persen pada tiga pekan terakhir. Sebelumnya, sejak Maret sampai Juni, okupansi hotel nyaris 0 persen.