Menpar Berkaca-kaca, Wisman Thailand Selamat dari Gempa
Menpar Arief Yahya berkaca-kaca. Menahan nafas sebentar. Lalu berucap, "Alhamdulillah! Semua anak-anak muda wisatawan Thailand selamat,” ucapnya terbata-bata.
Semua yang di ruangan Menteri Pariwisata Republik Indonesia ini pun terdiam. Tidak ada yang bergerak. Saling pandang, saling menahan bicara. Sambil menunggu, kata-kata apa yang akan keluar dari bibir Menpar Arief.
“Mengharukan! Saya sangat terharu dengan kebersamaan kita dalam menyelamatkan wisman anak-anak muda Thailand dari Segara Anak dan Puncak Rinjani yang tiba-tiba kena gempa bumi 6,4 SR itu,” ucap Menpar Arief Yahya sambil menulis pesan di Group WA Crisis Center.
Arief Yahya yang asli Banyuwangi, Jatim, lulusan ITB, Surrey University UK, dan lulus program Doktor di Unpad Bandung itu ikut larut dalam suasana haru. Bisa dimengerti, sejak 29 Juli 2018, Minggu pagi sampai Senin dini hari, dia memantau dan memberikan 1001 instruksi melalu WA.
Sempat shock, ketika ada 300 wisman Thailand yang masih berada di Rinjani, 174 diantaranya sedang di puncak, ketika gempa berkekuatan 6.4 SR itu datang. Sebagai mantan pendaki, Arief Yahya sadar betul bagaimana suasana itu terjadi. Panik dan mungkin kehabisan asa.
“Malam ini saya bisa melihat mereka tersenyum, tertawa, dan mengucapkan Wonderful Indonesia! Bersama anak-anak Genpi. Alhamdulillah, tidak sia-sia, kita berkerja untuk kemanusiaan, rasa capek dan ngantuknya hilang!” ujarnya.
Menpar juga berterima kasih pada Poltekpar Lombok, Kadispar NTB, Tim Crisis Center Kemenpar dan 5 Asosiasi Industri Pariwisata yang solid, kompak, dan bekerja dengan hati. “Kebersamaan yang luar biasa, terima kasih semua,” ucap Arief Yahya.
Ada PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) NTB, ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) NTB, INCCA (Indonesian Congress and Convention Association) NTB, IMA (Indonesia Marketing Assosiation) NTB dan ASTINDO (Asosiasi Travel Agent Indonesia).
Menpar Arief juga berterima kasih pada Presiden Joko Widodo yang langsung turun ke lapangan di Lombok. (*)