Menanti Warisan Dunia di Solok Selatan, Apa itu?
Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria, menyebut kawasan Seribu Rumah Gadang bakal ngehits dalam waktu dekat. Kenapa ngehits? Jelas, keberadaannya, makin menarik wisatawan mancenagara. Istimewanya, kawasan tersebut dalam dekat akan menjadi salah satu warisan dunia.
Kata Bupati Muzni Zakaria, kawasan Seribu Rumah Gadang (SRG) memang layak menjadi warisan dunia. Simak saja, SRG sudah memiliki tiga dari sepuluh kriteria yang ditetapkan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Dengan kriteria itu, maka kawasan SRG layak untuk didaftarkan menjadi situs warisan dunia.
Menurut Bupati, beberapa langkah dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satunya menggandeng tim dari Universitas Malaya (Malaysia) sebagai lembaga pendamping ke UNESCO. Tim tersebut berjumlah tujuh orang yang terdiri atas profesor dan doktor dari Universitas Malaya. Mereka dijadwalkan berkunjung ke Kawasan Seribu Rumah Gadang pada akhir Januari.
Kemudian akan diselenggarakan seminar budaya dan arsitektur pada pertengahan 2018 yang nantinya menjadi dasar pengajuan untuk situs warisan dunia. "Mereka bakal melihat langsung ke Kawasan Saribu Rumah Gadang pada 31 Januari. Mereka adalah orang-orang yang sangat berkompeten, ini akan membuat SGR semakin mendunia," katanya.
Kawasan Rumah Gadang saat ini setidaknya memiliki 125 rumah. Serta sejumlah bangunan yang layak ditetapkan sebagai benda cagar budaya. Unit Rumah Gadang dengan berbagai bentuk dan model. Semua itu tersebar di tujuh kecamatan Solok Selatan. Beberapa rumah gadang di kawasan itu kini sudah dijadikan sebagai rumah penginapan untuk wisatawan atau homestay.
"Wisatawan yang datang ke Solok Selatan sekarang sudah bisa langsung menikmati sensasi tidur di dalam rumah gadang. Sensasinya sangat berbeda dengan homestay biasa," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan Budiman menambahkan, sebagai dukungan dalam mengembangkan Kawasan Seribu Rumah Gadang. Pemerintah daerah berencana melakukan restorasi atau pemugaran atau pengembalian atau pemulihan ke keadaan semula. Sehingga selain dijadikan cagar budaya juga dapat menjadi destinasi wisata.
Restorasi tersebut, juga sebagai bentuk dukungan dalam mengusulkan kawasan tersebut sebagai situs warisan dunia. Selain melakukan restorasi, pemerintah setempat akan melakukan penataan dan pembenahan agar kawasan itu kembali menjadi kampung tempo dulu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi langkah pemerintah kabupaten Solok Selatan. Menurutnya, Kawasan Seribu Rumah Gadang ini juga telah memenuhi tiga unsur yang menjadi syarat destinasi wisata kelas dunia yaitu atraction, acces dan tourism resource.
"Rumus destinasi kelas dunia adalah atraction, access dan tourism resource, saya lihat Seribu Rumah Gadang sudah memiliki itu. Dan kita harapkan akan tercatat menjadi salah satu warisan dunia di UNESCO," kata Arief Yahya.(*)