Menpan RB pun Larut dalam Batam Menari 2018
Ini peristiwa semalam. Semalam di Batam. Atmosfer pariwisata betul-betul terasa berdenyut di Batam Menari 2018.
Heboh. Dahsyattt. Ribuan orang, para penari mengenakan pakaian bermotifkan ornamen Nusantara.
Destinasi-destinasi keren di Batam ikut disebut. Bahkan Menpan RB yang menggawangi urusan Aparatur Sipil Nasional ikut berbicara pariwisata.
"Kreasi BP Batam ini bagus sekali. Puluhan ribu orang berkumpul bersama di Batam untuk menari bersama,' tutur Menpan RB Asman Abnur, saat membuka Batam Menari 2018 Batam.
Ada efek kejut yang dinilai bakal berimbas positif bagi pariwisata di Batam. Maklum, evennya sangat wow. Jumlah penarinya menembus angka 21 ribu orang. Jauh melampaui target yang dipatok di angka 16 ribu orang.
Dua rekor pun langsung pecah di Batam. Satunya rekor MURI. Satunya lagi rekor dunia.
Media-media besar banyak yang mengarahkan liputan ke Batam. Blogger, YouTuber dan vlogger juga tak mau kalah. Generasi Pesona Indonesia (GenPI) juga ikut mengerahkan tim ke Batam Menari.
Semuanya nimbrung merekam dan mengabadikan even yang ikut diisi WALI, Zaskia Gothik Ivan Gunawan itu dari berbagai angle. "Efeknya pasti bagus untuk pariwisata," tambah Menpan.
Dia pun mengaku sangat pede lantaran sejak Januari 2018 silam, Lion Air sudah membuka direct flight Busan-Batam dan Incheon- Batam. Itu artinya, Korea dan Batam sudah nyambung.
"Saya dengar dari Deputi Pitana, Kemenpar menaikkan target kunjungan wisman. Ini pekerjaan berat. Tapi bila semua menyatukan kekuatan saya yakin targetnya bisa tercapai. Apalagi sekarang sudah ada direct flight dari Korea ke Batam," tambahnya.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo juga kompak bicara pariwisata. "Jadi ini dari Batam untuk Batam. Masyarakat secara sukarela, menunjukkan Batam sebagai kota yang asyik untuk wisata dan tempat tinggal. Meski multietnis, kita bisa bersama," ujarnya.
Deputi Pengembangan Pemasaran Zona I Kemenpar tak mau ketinggalan berkomentar. Saat didampingi Kepala Biro Komblik Kemenpar Guntur Sakti dan Asdep Pemasaran Zona I Regional I Masruroh, dia mengaku tambah yakin bisa cepat mendulang wisman lewat Batam.
"Ini pasti viral di Instagram, Twitter dan YouTube. Jika dunia melihat kebersamaan lewat Batam Menari, maka mereka akan menilai bahwa Batam itu aman dan nyaman untuk tinggal dan berwisata,” katanya.
Di Batam Menari 2018, keharmonisan memang terlihat jelas. Koreografi yang diciptakan Guruh Soekarno Putra benar-benar merepresentasikan perwakilan empat unsur etnis yang ada di Batam.
Budaya Melayu terwakili. Minang ikut terlihat. Begitu juga Batam danTiongkok. Semua ada. Saking harmonisnya, target 16 ribu penari langsung tembus di angka 21 ribu.
Keharmonisan tadi langsung dipuji Menteri Pariwisata. Dia juga tak lupa melayangkan ucapan terima kasih kepada Menpan RB dan Kepala BP Batam yang sudah membantu mengibarkan pariwisata dari Border Area.
"Terimakasih atas dukungan pak Menpan RB dan Kepala BP Batam," ucap Menpar Arief Yahya.
Kibaran pariwisata yang disentuh Menpan RB dan Kepala BP Batam tadi dinilai sudah sangat pas. Maklum, pariwisata diprediksi bakal menjadi penghasil devisa terbesar di 2019.
Industri pariwisata diproyeksikan menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia yaitu USD 24 Miliar, melampaui sektor Migas (oil and gas), Batubara (coal) dan Minyak Kelapa Sawit (CPO) yang belakangan kondisinya terus menurun.
Kedua, Country Branding Wonderful Indonesia yang semula tidak masuk ranking branding di dunia, tahun 2015 melesat lebih dari 100 peringkat menjadi ranking 47.
Wonderful Indonesia mengalahkan country branding Truly Asia Malaysia (ranking 96) dan country branding Amazing Thailand (ranking 83). Country branding Wonderful Indonesia mencerminkan Positioning dan Differentiating Pariwisata Indonesia.
Ketiga, spirit Indonesia Incorporated terus tumbuh. "Batam Menari adalah salah satu bukti yang Negara ini hanya akan dapat memenangkan persaingan di tingkat regional dan global apabila seluruh Kementerian/Lembaga yang ada bersatu padu untuk fokus mendukung Core Business yang telah ditetapkan. Jadi kalau arahnya pariwisata, maka kita sudah ada di jalan yang benar," tambah Menpar. (*)