Mentan Launching Mangga dan Anggur Jenis Baru di Pasuruan
Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI), Syahrul Yasin Limpo berkunjung ke Kebun Percobaan Cukur Gondang Grati, Pasuruan, Jumat 15 November 2019.
Kehadiran mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini meresmikan Pekan Mangga sekaligus melaunching varietas baru mangga dan anggur andalan nasional yang berasal dari Kabupaten Pasuruan.
Menariknya, salah satu varietas anggur baru yang diresmikan bernama "Gen Etes SP I". Nama tersebut sama persis dengan nama cucu Presiden Joko Widodo yang pertama.
Ketika ditanya, nama Gen Etes kebetulan mirip dengan nama cucu Presiden Jokowi. Hanya saja, Syahrul mengaku belum meminta ijin siapa-siapa.
Menurutnya, Gen Etes merupakan singkatan dari Genetika Special super 1. Anggur ini diharapkan menjadi salah satu ikon buah khas tanah air yang bisa menjadi komoditi ekspor unggulan, selain mangga.
"Kalaupun mirip, ya itu hanya sebuah kebetulan saja. Yang paling penting adalah bagaimana Gen Etes SP I bisa bersaing dengan komoditi buah bukan hanya di dalam negeri saja, melainkan hingga meluas ke seluruh penjuru dunia," katanya.
Anggung Gen Etes SP I memiliki karakter yang sangat kuat, yakni beraroma harum dan rasanya manis, tanpa ada pahit sedikitpun. Kata Syahrul, indukan pohon anggur tersebar di 10 hektar lahan yang lokasinya berdekatan dengan Kebun Percobaan Cukurgondang.
"Dekat dari sini ada kebun anggur juga. Yang jelas, komoditi anggur dan mangga ini adalah kebanggaan kita semua. Apalagi mangga, ini luar biasa, kita punya banyak varietas yang tertanam di Grati ini," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Syahrul juga menegaskan, bulan ini adalah bulannya panen mangga. Sebanyak 478 varietas mangga ada dan berkembang di Kebun Percobaan Cukur Gondang Grati. Baik bibit maupun pohon indukan.
Bahkan, dirinya juga menegaskan apabila setiap dua tahun sekali diharapkan muncul satu varietas baru mangga yang tercipta dari hasil persilangan antar mangga yang berkualitas. Seperti mangga alpukat khas Kabupaten Pasuruan yang sekarang tengah digilai pecinta mangga tanah air.
"Kita punya mangga pisang yang makannya gak usah pakai pisau, tapi cukup kita kuliti seperti kalau kita makan buah pisang. Ada juga mangga garifta merah yang mirip apel, dan rasanya manis asam. Belum lagi mangga alpukat Pasuruan khas Tropis yang tidak ada di mana-mana selain di Pasuruan. Perlakuan nya sangat beda, yakni kita gak perlu mengupasnya, melainkan dibelah jadi dua kemudian diputar dan dimakan dengan sendok, persis ketika kita makan alpukat," kata Syahrul.
Ke depan, mangga-mangga unggulan Indonesia akan diekspor secara besar-besaran. Untuk mendukung seluruh rencana tersebut, Syahrul mengaku akan menerjunkan semua peneliti dari Balai Litbang untuk menemukan formula yang pas agar mangga bias tahan lama. Dalam artian tidak mudah busuk ketika proses pengiriman maupun pabrikasi.
"Saya intruksikan kepada para peneliti untuk bagaimana bias membuat sebuah formula. Katakanlah cairan yang bisa membuat mangga kita tahan lama. Kalau biasanya 1 minggu, kini bisa tahan lama sampai 3 bulan. Saya yakin bisa," katanya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)
Advertisement