Menolong, Bagian Jiwa Tak Terpisahkan bagi Muhammadiyah
Menolong bagi Muhammadiyah adalah bagian jiwa yang tidak terpisahkan. Termasuk keberadaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di segala bidang, termasuk lembaga pendidikan Muhammadiyah di luar negeri adalah bukti implementasinya.
Demikian disampaikan Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Pustaka dan Informasi, Prof. Dadang Kahmad. Ia menjelaskan, bahwa keberadaan sekolah Muhammadiyah di Australia merupakan perhatian Muhammadiyah kepada saudara muslim yang berada di sana.
Dalam laporan yang diterimanya, muslim di Australia jika ingin masuk sekolah Islam harus menunggu antrian selama dua tahun. Muhammadiyah tidak ingin kejadian itu terjadi berlarut-larut. Di sisi lain, adanya sekolah Islam di sana juga untuk menjaga identitas keislaman anak-anak muslim yang tinggal di Australia.
“Sehingga kita menyediakanlah sekolah mulai dari TK sampai SMA di Australia,” ucap Dadang dalam keterangan Kamis 16 September 2021,l terkait acara Gerakan Subuh Mengaji ‘Aisyiyah Jawa Barat.
Perlu diketahui, seiring dengan meningkatkan Islamofobia di Dunia Barat, para orang tua muslim khawatir jika menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah umum di Australia. Sebab, mereka tidak ingin anak-anak mereka menjadi sasaran bullying yang bersifat Islamofobia.
UMAM dan Malaysia
Dadang melanjutkan, termasuk adanya Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di Perlis, Malaysia merupakan implementasi dari jiwa menolong yang dimiliki oleh Muhammadiyah.
Menurutnya, tuntutan dosen-dosen di perguruan tinggi di Indonesia yang mengharuskan bergelar doktor menjadi motivasi Muhammadiyah untuk mendirikan UMAM. Muhammadiyah ingin menolong mereka yang mengalami kesusahan dalam melanjutkan pendidikan doktoral.
“Di samping juga untuk memberikan pelayanan kepada orang-orang Malaysia, orang-orang lain di seluruh dunia,” imbuhnya.
“Sekali lagi, jadi paradigma kita adalah menolong kesengsaraan umum. Itu paradigma utama,” tuturnya.