Menlu RI Mengecam, Lomba Kartun Nabi Muhammad Dibatalkan
Politikus Belanda, Geert Wilders, memang telah lama dikenal banal. Terutama pandangannya soal Islam. Terakhir, ia hendak mengadakan lomba karikatur Nabi Muhammad.
Namun, ulah terakhir ini akhirnya dibatalkan sendiri. Dengan alasan 'demi keselamatan orang-orang yang tak bersalah'.
Dalam pernyataan tertulis hari Kamis 30 Agustus, Wilders mengatakan 'akan ada serangan terhadap orang-orang tak bersalah dan terhadap Belanda' jika lomba ini tetap digelar.
Ternyata, pembatalan itu tak lepas dari kecaman dari Indonesia. Pemerintah Indonesia mengecam rencana lomba kartun bertema Nabi Muhammad yang akan dilakukan anggota Parlemen Belanda itu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan di Jakarta, hari Kamis 30 Agustus, mengingatkan, menggambarkan lomba kartun Nabi Muhammad ini 'tindakan provokatif'.
"Kegiatan lomba kartun tersebut membahayakan upaya bersama dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan toleransi antaragama dan peradaban," kata Retno Marsudi.
Lomba dengan hadiah sekitar Rp148 juta itu direncanakan akan dimulai pada November dan sejauh ini sudah ada 200 yang mendaftar.
"Ini merupakan tindakan provokatif dan tidak bertanggungjawab," kata Menlu Retno.
"Kegiatan tersebut membahayakan upaya bersama dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan toleransi antaragama dan peradaban," tambah Retno.
Di Pakistan, rencana lomba itu menimbulkan gelombang protes di sejumlah kota termasuk di Islamabad, Lahore, dan Karachi.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, Jumat 24 Agustus kepada para wartawan mengatakan dirinya 'tidak melihat hal-hal positif dari rencana Wilders'.
Namun kalangan oposisi, seperti dilaporkan kantor berita Reuters, mengatakan Wilders 'hanya menggunakan hak kebebasan berpendapat yang dijamin oleh undang-undang'.
Retno Marsudi, yang juga mantan Dubes Indonesia untuk Belanda, mengatakan, kebebasan berekspresi adalah suatu yang harus dihormati akan tetapi tidak tanpa batas.
"Semua pihak berkewajiban untuk senantiasa memegang teguh prinsip toleransi untuk saling menghormati," kata Retno.
Dikatakan pula dirinya sudah berkomunikasi dengan Menlu Belanda, Stephanus Abraham Blok, untuk menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan mengecam rencana kontes kartun Nabi Muhammad tersebut.
"Lomba kartun Nabi Muhammad 'tidak ada bedanya dengan tindakan menyebarkan kebencian dan intoleransi," kata Shah Mahmood Qureshi.
Selain Indonesia, pemerintah Pakistan juga melayangkan protes keras.
Dalam pembicaraan dengan Menlu Blok, Menlu Pakistan yang baru, Shah Mahmood Qureshi, mengatakan lomba kartun Nabi Muhammad 'tidak ada bedanya dengan tindakan menyebarkan kebencian dan intoleransi'.
Seruan imam di Amsterdam untuk memaafkan yang menyerang agama. Qureshi mengatakan lomba ini akan melukai perasaan warga Muslim di seluruh dunia.
Ia mengatakan dirinya membawa masalah ini ke masyarakat internasional dan sejumlah pemimpin negara.
"Kami sudah mengontak PBB, juga Uni Eropa," kata Qureshi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Belanda mengatakan bahwa pemerintah Belanda tidak mendukung rencana Wilders.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengatakan, "Mereka tak paham, mereka sangat melukai perasaan kami ketika mereka melakukan tindakan seperti itu."
Sejumlah pihak di Pakistan akan menggelar demonstrasi menentang rencana Wilders.
Wilders mengatakan kartun-kartun Nabi Muhammad yang diikutkan di lomba ini akan dipasang di kantornya di gedung parlemen Belanda.
Ia mengatakan 'sudah banyak yang berminat' untuk mengirim karya di lomba ini.
Sementara itu, imam Amsterdam Yassin Elforkani seperti dikutip media setempat menyerukan kepada umat Muslim Belanda untuk memaafkan pihak-pihak yang menyerang agama Islam.
"Dalam berbagai ayat Quran, Anda diminta untuk memaafkan yang meyerangmu," katanya seperti dikutip RTL.
"Rasul memaafkan umat yang menyerangnya. Jadi lebih baik mengikuti Rabul," katanya. (adi/bbc)