Menlu Akhirnya Akui Militer Iran Tembak Pesawat Ukraina
Otoritas penerbangan Iran sempat membantah tuduhan negara-negara Barat yang menyebut pesawat maskapai Ukraina dijatuhkan oleh rudal Iran.
Jatuhnya pesawat jenis Boeing 737-800 itu terjadi pada Rabu, 8 Januari 2020 pagi waktu setempat, atau beberapa jam usai Iran melancarkan serangan rudal terhadap dua pangkalan militer Irak yang menjadi markas tentara Amerika Serikat.
Serangan rudal ini untuk membalas kematian seorang Jenderal Iran Qasem Soleimani dalam serangan drone Amerika Serikat, pada 3 Januari lalu.
Tiga hari berselang usai bantahan menembak pesawat Ukraina dengan rudal, militer Iran akhirnya mengaku telah secara tak sengaja menembak jatuh pesawat maskapai Ukraina di Iran. Pemerintah Iran pun menyampaikan penyesalan mendalam dan permintaan maaf.
"Hari yang menyedihkan," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam cuitan di Twitter @JZarif, seperti dilansir kantor berita Associated Press, Sabtu 11 Januari 2020.
"Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh adventurisme AS telah menyebabkan bencana. Penyesalan mendalam kami, permintaan maaf dan belasungkawa kepada rakyat kami, kepada keluarga semua korban, dan kepada negara-negara lainnya yang terkena dampak," tulis Zarif.
Pesawat penumpang Ukraina ditembak berselang tiga jam setelah Iran melancarkan serangan rudal balistik ke dua pangkalan militer yang menjadi markas pasukan Amerika Serikat di Irak.
Dalam statemen militer Iran yang dirilis media pemerintah Iran dan dilansir Associated Press, militer menyatakan bahwa pesawat sipil Ukraina tersebut telah secara keliru dikira sebagai 'target musuh' setelah pesawat itu mengarah menuju 'pusat militer sensitif' Garda Revolusi. Disebutkan bahwa saat itu, militer Iran dalam kesiapan level tertinggi di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS.
"Dalam kondisi seperti itu, dikarenakan kesalahan manusia dan dalam cara yang tak disengaja, penerbangan itu ditembak," demikian statemen militer Iran.
Militer Iran pun meminta maaf atas musibah itu dan menyatakan akan memperbaiki sistemnya untuk mencegah terulangnya kesalahan serupa di masa mendatang.
Militer Iran menyatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas penembakan pesawat tersebut akan diadili.
Data penerbangan menunjukkan pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS752 itu lepas landas secara wajar dari Bandara Internasional Imam Khomeini Teheran. Saat itu pesawat hendak mengudara menuju ibu kota Kiev, Ukraina.
Masalah serius muncul sekitar dua menit kemudian, saat pesawat jenis Boeing 737-800 itu berada di ketinggian 8 ribu kaki (2.400 meter) dan berhenti mengirimkan data. Rekaman video yang muncul di internet menunjukkan pesawat terbakar sebelum jatuh ke daratan dan memicu bola api serta ledakan.
Pesawat diketahui membawa 176 orang yang terdiri atas 167 penumpang dan 9 awak pesawat. Semuanya dipastikan tewas. Data dari otoritas setempat menyebut pesawat itu membawa 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman dan tiga warga Inggris.
Advertisement