Menkopolhukam: APBD Hadapi Resesi Ekonomi Akibat Covid-19
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia, Mahfud MD, meminta kepada seluruh kepala daerah untuk dapat memanfaatkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan tepat dan fokus pada sektor-sektor penting saja.
Mahfud MD mengatakan ini sangat penting, karena saat ini kondisi ekonomi Indonesia melemah akibat dampak dari pandemi virus corona atau Covid-19. Hal ini menyebabkan, menurunnya pendapatan daerah dan meningkatnya angka kemiskinan.
Belum lagi, saat ini ada ancaman resesi pada kuartal kedua. Di mana, pada kuartal pertama ekonomi Indonesia telah minus 5,32 persen, dan diperkirakan akan turun di kuartal berikutnya.
“Kuartal berikutnya berdasarkan metodologis dan logis, Indonesia pada kuartal depan diperkirakan minus antara 0,5-1,5 persen. Artinya, pertumbuhan tak lebih dari 0,1 persen,” kata Mahfud MD ketika melakukan rapat koordinasi secara virtual dengan seluruh kepala daerah, Kamis 27 Agustus 2020.
Mahfud MD menilai, resesi ini bukanlah krisis ekonomi melainkan kondisi produk domestic bruto (PDB) yang mengalami penurunan. Sehingga, ini bisa diatasi dengan kerja keras dan peningkatan kualitas produk.
“Maka harus bekerja agar ekonomi masyarakat bisa tunbuh. Syukur misal bisa menyebabkan pertunbuhan ekonomi di atas nol agar tidak terjaid krisis meskipun resesi,” ujarnya.
Selain itu, Mahfud MD juga mengingatkan agar pemerintah daerah agar dapat menggunakan betul-betul memanfaatkan dana APBD yang dimiliki untuk sektor-sektor penting yang dapat menunjang pemulihan ekonomi dengan cepat. Disertai dengan administratif yang sesuai aturan.
Mahfud MD menyampaikan, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden yang berisikan lima program utama dalam rangka pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19. Adalah Indonesia Aman, Indonesia Sehat, Indonesia Berdaya, Indonesia Tumbuh, dan Indonesia Kerja.
Selain itu, Mahfud MD juga mengingatkan agar pemerintah daerah juga harus tetap gencar mengampanyekan penerapan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Sebab, apabila penyebaran tinggi akan memunculkan dampak lebih besar bagi Indonesia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, pihaknya akan menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut.
“Kemudian seluruh hal terkait ikhtiar, maksimalisasi, realisasi anggaran, bahasa sekian banyak narasumber adalah cepat, tepat dan akuntabel. Karena pergerakan ekonomi harus segera didorong supaya yang kemarin kontraksi bisa segera positif pertumbuhannya,” katanya.
Khofifah berharap, ketika ada spending APBN, APBD, akan ada pergerakan ekonomi lebih signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi supaya bergerak positif.