Menkominfo: Hoaks Kerusuhan Suporter Ranah Polisi Malaysia
Beredar pernyataan Menteri Sukan dan Belia Malaysia Syed Saddiq yang diunggah dalam akun media sosial yang isinya menyebut pengeroyokan Polisi Diraja Malaysia atas suporter Indonesia adalah berita bohong alias Hoax.
Menanggapi hal tersebut, Menkominfo, Johnny Gerald Plate enggan berkomentar banyak. Ia mengatakan menunggu hasil dari tim penegak hukum di Malaysia.
"Terkait hoaks atau bukan kita serahkan pada aparat hukum dalam hal ini Polisi Diraja Malaysia apakah itu real atau hoaks. Jangan sampai mendahului hukum," katanya usai acara Peringatan HUT Partai NasDem ke-8 di Jatim Expo International, Surabaya, Sabtu 23 November 2019.
Saat disinggung apakah Kemenkominfo percaya dengan apa yang disampaikan Syed Saddiq dalam media sosialnya itu, kader partai Nasdem ini tetap menunggu hasil pengusutan tim penyidik.
"Saya tidak menilai hoaks. saya mau menilai hasil analisa aparat hukum. Kalau hoaks dinilai hoaks jadilah ASEAN negara-negara hoaks. Jangan sampai ASEAN jadi perhimpunan negara-negara hoaks," katanya.
Walau begitu, Kemenkominfo tak tinggal diam. Johnny mengaku timnya juga menelusuri informasi-informasi yang berkembang melalui Cyber Patrol yang kemudian menjadi bahan rujukan kepada aparat hukum untuk menyudahi permasalahan ini.
Melihat kejadian ini, Menteri yang juga Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem itu mengaku sedih.
Awal dibentuknya ASEAN karena semangat membangun keakraban dan persaudaraan. Untuk itu, ia meminta agar semua pihak berkomitmen untuk menyudahi permasalahan ini, dan saling bergandengan untuk sama-sama memajukan negara ke arah yang lebih baik.
Sebelumnya diberitakan terjadi kerusuhan yang melibatkan suporter Malaysia dan Indonesia pasca pertandingan kualifakasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 19 November 2019 lalu. Bahkan suporter Malaysia merampas paspor suporter Indonesia.