Menkominfo: Hentikan Berita Bohong Tsunami
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, meminta pengguna media sosial tidak menambah penderitaan korban tsunami. Sebab itu, pengguna media sosial berhenti membuat berita bohong.
"Saya masih mendengar laporan ada pengguna medsos yang jahil dan usil," kata Rudiantara.
Pengguna Medsos yang tidak beradab dan senang membuat berita bohong soal tsunami di selat Sunda dan Lampung Selatan tersebut, menurutnya, akan menambah penderitaan dan kepanikan warga di pengungsian.
"Tolong bantu menenangkan pengungsi," pinta Menkominfo.
Rudiantara meminta kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dan terprovokasi oleh berita yang tidak jelas sumbernya, baik terkait tsunami maupun tentang erupsi Anak Gunung Krakatau.
Sementara itu Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam update terakhir menyebutkan, jumlah korban yang meninggal dunia akibat tsunami di Selat Sunda, mencapai 430 orang. Ahli waris korban yang meninggal dunia dipastikan akan menerima satunan dari Kementrian Sosial sebesar Rp 15 juta.
Sedang korban luka-luka berjumlah 1956 orang, hilang 159 orang. Selain itu terdapat 1.221 rumah, 34 penginapan, 3 hotel dan 45 kendaraan roda empat dan roda dua rusak. Sementara korban yang masih tinggal di pengungsian sekitar 19.000 orang.
"Jumlah ini bersifat sementara, kemungkinan akan bertambah, mengingat tim Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih terus melakukan penyisiran. (asm)