Menkomarves Cek Pengolahan Sampah Berbasis Sirkular Banyuwangi
Pemerintah pusat meminta penanganan sampah berbasis sirkular untuk dikembangkan lebih luas lagi. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan, Sabtu, 19 Maret 2022. Dia mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
"Program ini patut dikembangkan di berbagai daerah. Dengan modal yang tidak terlalu mahal, fasilitas ini dapat memberikan dampak yang luar biasa terhadap kebersihan lingkungan,” katanya.
TPS3R dikembangkan sejak 2018 dengan mengadaptasi sistem sirkular. Sampah dipilah secara langsung oleh mitra yang berasal dari rumah tangga. Sampah kemudian dikelola di TPS3R. Baik yang organik maupun non-organik. Setiap bulannya, rata-rata sampah yang dikelola mencapai 270 ton yang berasal dari 7.500 rumah tangga di empat Desa di Kecamatan Muncar.
Luhut menyebut, dengan penanganan sampah yang dilakukan langsung dari rumah tangga itu, akan mengurangi sampah yang tersebar di sungai yang muaranya akan mencemari laut.
"Jika ini dilakukan secara disiplin, maka laut kita akan bersih. Kita juga harus disiplin untuk membuang sampah," jelasnya.
Penanganan sampah di Muncar ini diawali dari warga Desa Tembokrejo yang membuat TPS pada 2016. Pada 2018, pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria mendukung NGO Systemiq untuk melakukan pendampingan masyarakat Kecamatan Muncar, yang diberi nama Project STOP.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan, kesuksesan penanganan TPS3R di Muncar itu merupakan kontribusi banyak pihak. Mulai dari pemerintah pusat, pihak yang melakukan pendampingan, hingga pemerintah Desa dan warga.
"Atas kolaborasi dan kesadaran banyak pihak inilah, pengelolaan sampah di sini dapat berjalan dengan lancar dan terus berkembang," jelasnya.
Program kerja sama pengelolaan sampah ini, menurut Ipuk mulai dikembangkan dengan skala yang lebih luas melalui program bertajuk Banyuwangi Hijau, skalanya akan menjangkau lima kecamatan.
"Dengan program yang kita kelola bersama Systemiq ini, kita berharap dapat berkontribusi sebesar 19,5 persen dari penanganan kebocoran sampah di Banyuwangi pada 2024," papar Ipuk.
Manajer TPS3R Bio Mandiri Lestari, Nungki Rosalina menjelaskan program pengolahan sampah TPS3SR ini telah menjangkau 7.500 KK dari empat desa di Kecamatan Muncar.
Dengan pengolahan sampah ini di desa-desa tersebut tidak lagi terjadi banjir. Sebelum ada TPS3R, setiap hujan pasti terjadi banjir karena muara sungai dan drainasi tersumbat sampah. Tapi kini bebas banjir, karena tidak ada orang buang sampah ke sungai atau got.
"Aparat desa juga menunjang apa yang kami lakukan. Bahkan Pak Kades mewajibkan warga yang akan mengurus surat di kantor Desa wajib punya Kartu Kuning (kartu iuran sampah desa),” katanya.
Pengelolaan sampah di TPS3R Muncar ini telah berjalan secara mandiri dan sustainable. Pembiayaan operasionalnya mencapai 74 juta per bulan. Biaya ini ditanggung dari penghasilan TPS3R sendiri yang mencapai 79 juta perbulan.
“Untuk penjualan plastiknya, minggu depan akan diekspor ke Autria untuk pertama kalinya melalui EcoPlast Kunstsoff Recycling," jelas Program Director Systemiq Andre Kuncoroyekti.