Menko PMK Temukan Beras Bansos di Malang Kurang dari Ketentuan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan sidak penyaluran bantuan sosial (bansos) di Gudang Bulog Gadang, dan Gudang Bulog Kebon Agung, Malang, Jawa Timur.
Salah satu yang disidak oleh Muhadjir adalah kebutuhan pokok berupa beras. Bansos beras tersebut diperuntukkan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial RI.
Standar bobot beras yang akan dibagikan kepada KPM yang ikut dalam PKH tersebut kata Muhadjir seberat 15 kilogram yang akan dibagikan selama tiga bulan.
"Tadi saya meninjau di Gudang Gadang, beratnya masih kurang. Jadi rata-rata beratnya di bawah 15 kilogram," katanya pada Jumat 18 September 2020.
Maka itu, Muhadjir meminta Pimpinan Kantor Wilayah Perum Bulog Jawa Timur untuk menimbang dan menambah beras yang beratnya kurang dari 15 kilogram hingga sesuai ketentuan yang ditetapkan.
"Rata-rata di bawah 15 kilogram, meski cuman beberapa gram tapi itu tidak boleh. Kita sudah minta itu untuk dibongkar, karena meski 5 gram (kekurangannya) tapi kan dikali, kuantitas jadi banyak," ungkapnya.
Muhadjir mengungkapkan, bantuan berupa beras untuk KPM yang masuk dalam PKH di Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebanyak 1,7 juta KPM dan Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah terbanyak jumlah KPM-nya.
"Untuk Jawa Timur 1,7 juta penerima manfaat, Kabupaten Malang 205.667 KPM, Kota Malang 10.105 KPM, Kota Batu 3.498 KPM," tuturnya.
Muhadjir menyatakan, kedatangannya ke Malang adalah untuk memeriksa apakah penyaluran bansos berupa beras kepada KPM yang mengikuti PKH benar-benar sesuai ketentuan.
"Saya sebagai Menko PMK mengecek di lapangan, apakah program bansos berupa pembagian beras nanti untuk keluarga PKH itu betul-betul sesuai dengan yang ditetapkan," tutupnya.