Menko PMK Sebut Kota Mojokerto Memiliki Bonus Demografi
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy ingin Kota Mojokerto menyiapkan generasi mudanya menuju Indonesia Emas di tahun 2045. Kota Mojokerto saat ini telah memiliki bonus demografi yang harus dididik untuk menjadi pemimpin-pemimpin masa mendatang.
Hal itu disampaikan Muhajir Effendy dalam puncak peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto ke-105 di Alun-alun Arya Wiraraja, Kota Mojokerto, Selasa, 20 Juni 2023. Hari Jadi Kota Mojokerto Ke-105 ini mengusung tema 'Hebat, Kuat, dan Melesat untuk Kota Mojokerto Lebih Sejahtera'.
Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Mojokerto adalah daerah yang sangat istimewa. Daerah ini menjadi tempat situs sejarah Kerajaan Majapahit. Kerajaan besar yang terkenal se-Nusantara.
“Jangan dilupakan bahwa Mojokerto adalah situs sejarah Kerajaan Majapahit. Kerajaan yang dikenal di Nusantara di masa kejayaannya itu adalah Majapahit. Kita berharap Kota Mojokerto akan mewarisi Kerajaan Majapahit itu,” ungkap Muhajir Effendy, Selasa, 20 Juni 2023.
Muhajir juga mengingatkan bahwa Kota Mojokerto ini memiliki sejarah khusus tentang founding father Indonesia, Soekarno. Di mana masa kecil Soekarno pernah bersekolah di Ongko Loro yang saat ini dinamakan SDN Purwotengah. Melanjutkan sekolah di Europesche Legorse School (ELS) yang saat ini dinamakan SMPN 2 Kota Mojokerto.
“Saya ingatkan, di Mojokerto ini tempat masa kecil founding father kita, yaitu Bung Karno. Jadi Bung Karno itu masa kecilnya di Kota Mojokerto, karena itu akan kami tinjau di mana Bung Karno pernah bersekolah,” ungkap Muhadjir Effendy.
“Sekolahnya akan kita jadikan museum, nanti akan kita tinjau. Mohon dukungannya untuk menjadi tugu peringatan di Kota Mojokerto bahwa founding father meniti karier pada awalnya,” lanjutnya.
Muhajir mengatakan bahwa Kota Mojokerto tengah menghadapi bonus demografi. Di mana usia produktif anak-anak mudanya menjadi satu sumber kekuatan dalam pembangunan daerah.
“(Sebanyak) 140 ribu lebih itu yang 70 persen adalah penduduk berusia produktif, yaitu antara 15-64 tahun. Artinya Kota Mojokerto ini sudah memasuki bonus demografi, di mana yang siap bekerja lebih banyak daripada yang tidak bekerja. Maka, penghasilan penduduk Kota Mojokerto seharusnya cukup besar,” ungkap Muhadjir.
Bonus demografi saat ini diharapkan agar dididik, dibina, dan dibimbing untuk menyiapkan Indonesia Emas 2045. “Tabungan ini akan menentukan maju tidaknya Kota Mojokerto di masa depan, menyongsong Indonesia Emas 2045, bahwa nantinya mereka akan memimpin Kota Mojokerto di masa mendatang,” terang Muhadjir.
Ia kemudian berpesan agar siswa, santri, dan anak-anak Kota Mojokerto dididik lebih keras dan jauh disiplin. Hal itu bertujuan untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin masa depan Kota Mojokerto yang kurang 22 tahun lagi.
“Anak-anak Mojokerto, siswa Mojokerto, santri Mojokerto, harus dididik jauh lebih keras, jauh lebih berdisiplin dalam rangka menyiapkan Kota Mojokerto tahun 2045 yang jaya,” pungkasnya.