Menko PMK Minta BPOM Lakukan Uji Petik Pada Setiap Produksi Obat
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong BPOM melakukan uji petik pada setiap produksi batch obat.
Uji petik ini berguna untuk menghindari bahan yang mengandung empat pelarut rentan tercemar etilen glikol EG dan dietilen glikol DEG, yakni propilen glikol, polietilen glikol, gliserin atau gliserol dan sorbitol.
"BPOM harus lakukan uji petik setiap produksi dari pabrik per batch. Tapi tidak bisa diuji sekali dengan bahan sama produksinya," ungkap saat ditemui di Unair dalam Forum Pertemuan Rektor Indonesia, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Meski demikian, Muhadjir membantah adanya cemaran dalam obat sirup adalah kelalaian dari BPOM. Hanya saja ada beberapa sistem pengendalian dan peredaran obat yang perlu disempurnakan kembali.
"Ke depan saya ingin BPOM juga perlu dilibatkan dalam pengawasan bahan baku import untuk obat dan makanan. Jadi, tidak hanya Kemendag saja," terangnya.
Terkait obat yang terbukti mengandung 4 bahan penolong tercemar EG dan DEG, pihaknya meminta semuanya untuk ditarik dan dikarantina terlebih dahulu.
"Sesuai arahan presiden mengenai kasus gagal ginjal pada anak ini, sudah ada arahan obat terutama sirup yang di dalamnya mengandung 4 bahan penolong harus ditarik semua tidak boleh diedarkan dan harus dikarantina," paparnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta para dokter untuk bertindak cepat dalam meresepkan obat setelah BPOM resmi mengumumkan 130 obat yang bebas dari empat bahan penolong tersebut.
"Para dokter sudah melakukan langkah cepat memberikan resep pasien bukan jadi, tapi racikan sehingga apotek meracik obat dari dokter," ungkapnya.
Saat ditanya mengenai penghentian produksi obat yang tercemar tersebut, Muhadjir tidak menjelaskan secara gamblang. Hanya saja menurutnya, tidak semua obat yang diproduksi tercemar empat kandungan berbahaya tersebut.
"Tidak semua batch produksi obat mengandung 4 bahan penolong yang tercemar, hanya produksi tertentu saja. Bisa jadi batch sebelum atau sesudahnya sudah aman," pungkasnya.
Advertisement