Menko PMK Dorong Cegah Pernikahan Dini, Genjot Kualitas Pemuda
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong upaya pencegahan pernikahan dini. Pemuda usia produktif penting untuk dibekali kompetensi, sebab menjadi kunci bonus demografi.
“Pada fase usia produktif ini, manusia memasuki dunia kerja, sehingga perlu dibekali dengan peningkatan kualitas kompetensi yang tinggi termasuk kemampuan berbahasa inggris dan penguasaan IT,” katanya Muhadjir, saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi "Afternoon Coffee ke-6" pada rangkaian agenda Kompas Collaboration Forum - City Leaders Community Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia), Rabu, 7 Juni 2023, dalam keterangan tertulis yang diterima Ngopibareng.id, Kamis, 7 Juni 2023.
Dalam acara yang diikuti oleh 47 wali kota se-Indonesia itu, Muhadjir juga menekankan pentingnya peran peran pemda, mendorong berbagai intervensi saat generasi beranjak remaja.
Salah satunya dengan mencegah perkawinan anak di daerahnya. Menurutnya, mereka yang melakukan pernikahan dini akan terampas perjalanan hidupnya.
Ia pun menekankan, perlunya sinergi dan kolaborasi bersama mencegah perkawinan anak dengan melibatkan semua pihak termasuk tokoh agama dan masyarakat, sehingga ketika masuk pada fase usia produktif, mereka dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Diketahui, berdasarkan data Susenas Tahun 2022, persentase pemuda di perkotaan lebih besar daripada di pedesaan. Perbandingannya mencapai 57,40 persen dengan 42,60 persen.
Artinya pemuda yang tinggal di area perkotaan memiliki peran penting dalam ikut mengembangkan potensi wilayah yang ada. Akses terhadap segala lini yang relatif lebih mudah, menurut dia, menjadikan generasi muda kota memiliki potensi untuk berkembang lebih besar, baik dalam memajukan wilayahnya maupun mengeksplorasi kemampuannya sendiri lebih jauh.
Suksesi peran pemuda kota ini harus dilihat sebagai peluang untuk dapat dikembangkan. Pemuda yang termasuk dalam fase produktif menjadi kunci untuk memaksimalkan bonus demografi pada segala bidang kehidupan.
Bonus demografi yang dimaksud adalah masa ketika penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Advertisement