Menko Perekonomian juga Ulang Tahun di Hari Kesaktian Pancasila
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto juga berulang tahun hari ini, Kamis 1 Oktober 2020. Ketua Umum Partai Golkar itu genap berusia 58 tahun.
Hari ulang tahun Ketua Umum PB Wushu Indonesia ini bertepatan dengan Kesaktian Pancasila, yang juga merupakan hari lahir Ibu Negara Iriana Jokowi.
Ucapan selamat kepada Airlangga Hartarto juga mengalir di media sosial. Antara lain dari Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurul Arifin.
"Ketum kami yg baik, Selamat ulang tahun, Doa terbaik kami untuk Ketum yg kami hormati dan kasihi. Semoga Tuhan memberi kesehatan, sukses dan bahagia bersama keluarga. Semoga kepemimpinan Ketum dalam roda organisasi dan dalam menjalankan tugas sebagai Pembantu Bapak Presiden, dapat berjalan dengan baik dan membawa Indonesia menjadi negara sejahtera dan maju. Aamiin..." Demikian tulis Nurul Arifin di akun Instagram-nya, Kamis 1 Oktober 2020.
Ucapan juga datang dari petinggi Golkar lainnya, Meutya Viada Hafid. Sama seperti Nurul, Ketua Komisi I DPR RI juga mengucapkan selamat melalui Instagram. "Selamat Ulang Tahun Ketum Kebanggaan @airlanggahartarto_official Semoga diberikan panjang usia untuk terus berkarya. Stay humble and kind as always," tulis Meutya.
Profil
Airlangga Hartarto lahir di Surabaya, 1 Oktober 1962 dari pasangan Hartarto Sastrosoenarto-R.Hartini Soekardi. Sang ayah adalah orang kepercayaan Presiden Soeharto dalam kabinet pemerintahan Orde Baru. Selama lima belas tahun, tiga periode, ayah Airlangga Hartarto menjabat sebagai menteri di berbagai posisi.
Hartarto Sastrosoenarto pertama kali masuk kabinet sebagai Menteri Perindustrian Kabinet Pembangungan VI. Kemudian berpindah sebagai Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi Kabinet Pembangunan VI. Terakhir, ia menyelesaikan perjalanan sebagai pejabat dengan Menteri Koordinator Pengawasan dan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Kabinet Pembangunan VII.
Peran Hartarto Sastrosoenarto sebagai pemrakarsa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang perindustrian, saat mulai menjabat di tahun 1983 sebagai Menperin dua periode saat itu, berhasil meraih PDB nasional sekitar 28 persen.
Pendidikan
Airlangga Hartarto lulus dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1987. Melanjutkan gelar master di Monash University, Australia tahun 1996. Setahun kemudian, ia meraih Master of Management Technology dari The University of Melbourne, Australia.
Suami Yanti Isfandiary, ini pernah memprakarsai pemberian Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi, ketika menjabat sebagai Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM pada 2003. Airlangga Hartarto juga merupakan lulusan Master of Business Administration (MBA) dari Monash University, Australia pada 1996 serta Master of Management Technology (MMT) dari The University of Melbourne, Australia pada 1997.
Penghargaan
Penghargaan yang pernah diterima oleh mantan ketua OSIS di SMA Kanisius Jakarta ini diantaranya ASEAN Engineering Honorary Fellow dari Asean Federation of Engineering Organization di Myanmar pada 2004.
Jabatan Menteri
Pada tahun 2016, terjadi perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja Jilid II, Airlangga Hartarto pun terpilih untuk menduduki kursi yang sama dengan yang pernah sang ayah duduki saat dahulu. Airlangga mewakili Partai Golkar menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura.
Terpilihnya kembali Jokowi memenangi Pilpres periode kedua, menggeser naik posisi Airlangga Hartarto menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI. Sebagai menteri yang menjembatani antar lembaga ekonomi negara, demi terjalinnya kerjasama apik, terintegrasi, dan berakselerasi. Harapan Jokowi pada sektor industri 4.0 dan bagaimana mengurangi defisit anggaran negara menjadi tugas prioritas diantara yang lain.
Buku
Di luar pejabat pemerintahan juga partai, ia menyempatkan diri menulis beberapa buku seperti "Strategi Clustering dalam Industrialisasi Indonesia" pada 2004, kemudian di tahun 2014 "Membangun Kemandirian, Mewujudkan Kedaulatan Ketahanan Energi Nasional." Lalu dua tahun setelahnya tahun 2016 dengan judul "Merajut Asa: Membangun Industri, Menuju Indonesia yang Sejahtera dan Berkeadilan" terbit pada 2016.
Advertisement