Menko Muhadjir: Indeks Pembangunan Keluarga Membaik
Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) terus membaik. Capaian ini harus ditingkatkan agar keluarga Indonesia benar-benar memiliki ketahanan dan ketangguhan untuk menghadapi berbagai tantangan pembangunan ke depan yang semakin kompleks.
Demikian Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat menjadi pembicara kunci dalam agenda Talkshow bertema “Siapkan Keluarga Berkualitas Menuju Generasi Emas” yang digelar oleh Kedeputian Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK di Aula Heritage Kemenko PMK, Selasa 26 Juni 2023.
Turut hadir antara lain Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan BPIP Tonny Agung Arifianto, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti, Plt. Direktur Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan Nida Rohmawati, perwakilan Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kementerian Agama Suryo Agus Suripto.
Hadir pula Tan Shot Yen selaku ahli gizi Indonesia, serta Laila Nuranna dari Yayasan Kanker Indonesia. Hadir dari perwakilan Kementerian/Lembaga, TNI, POLRI, Korpri, Dharma Wanita baik secara luring dan daring. Sementara perwakilan Forkopimda seluruh Indonesia hadir secara daring.
Talk Show ini merupakan rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 yang jatuh pada 29 Juni 2023.
Menurut Muhadjir, dalam memastikan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, pemerintah telah membangun sistem iBangga yang digunakan untuk mengukur tiga dimensi dalam keluarga, yaitu dimensi kemandirian, dimensi ketenteraman, dan dimensi kebahagiaan.
Capaian iBangga telah mengalami peningkatan, dari 54,01 di tahun 2021 menjadi 56,07 di tahun 2022. Di mana dimensi ketenteraman mencapai 58,23, dimensi kemandirian berada di angka 52,41, dan dimensi kebahagiaan sebanyak 57,56.
“Capaian ini tentunya harus kita tingkatkan agar keluarga Indonesia benar-benar memiliki ketahanan dan ketangguhan untuk menghadapi berbagai tantangan pembangunan ke depan yang semakin kompleks,” ujar Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) ini.
Bangsa Indonesia akan dapat mengatasi berbagai macam masalah, jika setiap keluarga bisa mengatasi masalah yang dimilikinya masing-masing. Muhadjir meyakini bahwa jika lingkungan keluarga berjalan dengan baik, maka kondisi negara juga dipastikan akan baik.
Mendegradasi Otak
Lebih lanjut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Jokowi Jilid Satu ini mengatakan, setiap keluarga harus memberikan proteksi kepada anak-anak dalam penggunaan ponsel. Mengingat anak-anak bisa terpapar berbagai macam informasi yang berasal dari media sosial yang beredar sangat bebas.
“Dengan kemudahan teknologi informatika telah mendegradasi fungsi otak, termasuk daya baca dan tulis serta memerosotkan tata nilai keluarga. Untuk itu diharapkan keluarga dapat menyaring berbagai informasi yang tidak baik bagi tumbuh-kembang anak,” tegas mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) empat periode ini.
Dikatakan, kita harus betul-betul bisa membekali anak-anak agar mereka mampu menyaring informasi yang masuk dan penggunaan ponsel tidak mengganggu kondisi kesehatan, mental dan pertumbuhan anak.
Muhadjir ingin memastikan agar keluarga mampu melaksanakan delapan fungsi keluarga yang harus dipersiapkan sejak awal membangun institusi keluarga. Memastikan kesejahteraan individu dalam keluarga agar terpenuhi hak-haknya dan terlindungi sesuai siklus kehidupan. Pembagian peran yang setara, serta didukung lingkungan yang aman dan sehat.