PSBB Jakarta Diumumkan Minggu
Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan pengumuman pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta akan disampaikan ke publik, Minggu 13 September 2020. Saat ini Pemprov DKI dan pemerintah pusat masih rapat menentukan PSBB Jakarta.
"Untuk PSBB yang sudah diumumkan oleh Gubernur DKI, secara resmi besok akan disampaikan kepada media sekitar pukul 13.00 WIB," kata Doni dalam siaran langsung via akun Youtube BNPB Indonesia, Sabtu 12 September 2020.
Rapat mengenai keputusan PSBB DKI Jakarta masih dibahas oleh Pemprov DKI dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Rapat berlangsung dari Sabtu hingga Minggu keputusan akhir akan diambil. "Malam ini sampai besok pagi, sehingga pengumuman yang disampaikan ke masyarakat ada sebuah kepastian, harmonisasi antara kepentingan pusat dan daerah," kata Doni.
Doni menegaskan, pemerintah mengutamakan kesehatan masyarakat. Saat ini memang belum ada kepastian apakah DKI akan menerapkan PSBB atau tidak. Pemerintah pusat lebih menginginkan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK).
"Kita harus berusaha semaksimal mungkin bekerjasama agar upaya pencegahan ini harus menjadi tujuan utama kita. Jangan kita biarkan dokter rumah sakit menjadi garda utama. Mereka harus menjadi benteng terakhir agar kita bisa menyelamatkan tenaga-tenaga dokter, tenaga kesehatan lainnya, para perawat. Kita tidak ingin kehilangan dokter lebih banyak lagi," kata Doni.
Sementara, Ketua Tim Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto mengaku keberatan dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di ibu kota negara. Kebijakan tersebut dinilai akan berdampak kepada roda perekonomian Jakarta.
Menurut Menteri Kordinator perekonomian itu, meski PSBB total berlaku pekan depan, aktivitas perkantoran tetap beroperasi 50 persen. Pernyataan Airlangga tersebut bertolak belakang dengan Anies Baswedan yang menyebutkan seluruh aktivitas perkantoran semuanya akan dihentikan seperti PSBB jilid pertama.
Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar itu juga sontak membuat Direktur Lokataru Indonesia, Haris Azhar naik pitam. Menurutnya, pemikiran Airlangga Hartarto hanya uang saja.