8 Hal Penting Cegah Demam Berdarah Sejak Dini, Menkes: Waspadah!
Menteri Kesehan (Menkes) Nila F Moeloek, menyerukan kepada masyarakat supaya mewaspadai terjangkitnya demam berdarah. Beberapa daereah sudah ada yang terkena demam berdarah, meskipun belum tergolong kejadian luar biasa.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamukAedes aegypti dan Aedes albopictus.
Menkes dalam siaran persnya menyebutkan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah, antara lain:
- Pertama, Memberikan vaksin dengue pada anak usia 9-16 tahun, sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan.
- Kedua, Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging dengan jarak 1 minggu.
- Ketiga, Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap minggu.Menutup rapat tempat penampungan air.
- Keempat, Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamukAedes aegypti.Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah.Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah.
- Kelima, Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras.Menggunakan kelambu saat tidur.Menanam tumbuhan pengusir nyamuk.
- Keenam, Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian.
- Ketujuh, Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi.Mengenakan pakaian yang longgar.
- Kedelapan, Menggunakan krim anti-nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET), namun jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun.
Jika sudah melakukan pencegahan, tapi demam berdarah masih menyerang dan mengganggu aktivitas sehari-hari, segera kunjungi dokter untuk meminta saran. "Penanganan sedini mungkin akan membantu mencegah munculnya masalah-masalah yang lebih parah lagi," pesan Menkes.
Menurut Menkes, gejala umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Beberapa gejala demam berdarah, antara lain:
- Demam tinggi mencapai 40 derajat celcius.
- Nyeri kepala berat.Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
- Nyeri pada bagian belakang mata.Nafsu makan menurun.
- Mual dan muntah.Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Ruam kemerahan yang timbul sekitar 2-5 hari setelah demam.
- Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening.
- Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.
Yang berpotensi terkena demam berdarah adaoah bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang yanf kekebalan tubuh yang lemah.
Beberapa upaya yang dianjurkan dokter, antara lain bagi penderita demam berdarah, oleh Menkes disarankan banyak minum cairan agar terhindar dari dehidrasi.
- Cukup istirahat.Konsumsi obat penurun demam yang relatif aman, seperti paracetamol.Hindari obat pereda nyeri, seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen, karena dapat mengakibatkan komplikasi perdarahan.
- Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.
Komplikasi demam berdarah yang serius adalah dengue shock syndrome (DSS). Gejala dan tanda DSS, antara lain:
- Tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan di bawah kulit, muntah hitam, batuk darah, maupun buang air besar dengan feses kehitaman.
- Tekanan darah menurun.Kulit basah dan terasa dingin.
- Denyut nadi melemah.
- Frekuensi buang air kecil menurun dan jumlah urine yang keluar sedikit.
- Mulut kering.
- Sesak nafas atau pola nafas tidak beraturan.Pelebaran pupil.
Jika tidak ditangani dengan segera, DSS dapat mengalami perburukan dan mengakibatkan gangguan fungsi organ tubuh yang berujung pada kematian." Lakukan pencegahan sedini mungkin secara gotong royong, tanpa menunggu jatuh korban," kata Menkes.(asm)