Menkes: COVID-19 Varian Kraken Menular Tembus Antibodi
Kasus COVID-19 di Indonesia melandai, bukan berarti virus asal Wuhan, China ini sudah sepenuhnya hilang. Sampai saat ini virus tersebut masih terus menyerang bahkan terus bermutasi.
Terbaru adalah varian Kraken, hasil mutasi dari varian Omicron. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), varian Kraken merupakan hasil persilangan gen dua versi turunan Omicron XBB sebelumnya, yaitu sub-varian BA.2.10.1 dan BA.2.75. Dua sub-varian Omicron ini bisa bertukar gen ketika mereka menginfeksi orang yang sama pada waktu yang sama.
Varian Kraken di Balikpapan
Varian Kraken dipastikan sudah ada di di Indonesia. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, kasus tersebut merupakan Warga Negara Asing (WNA) dari Polandia yang kini tengah berada di Balikpapan. Hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) positif varian Kraken.
"Saya sudah dengar, dilaporkan bahwa varian ini sudah ditemukan, dari orang Polandia, dan itu dia kenanya di Balikpapan. Tapi yang bersangkutan sudah sempat travel di beberapa tempat, hasilnya saya tahu di WGS ketemu XBB 1.5 (Kraken)," jelas Menkes Budi kepada awak media.
Budi menjelaskan histori perjalanan orang Polandia tersebut. Ia masuk Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Lanjut ke Balikpapan pada 7 Januari. Rapid test hasilnya negatif. Saat naik kapal dilakukan tes PCR hasilnya positif COVID-19 tanpa gejala.
Pasien tersebut akhirnya menjalani isolasi hingga 15 Januari 2023. Tiga hari kemudian, dia telah dinyatakan negatif COVID-19.
Menurut Budi, varian baru Kraken diidentifikasi lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya. "Jadi pertama yang kita lakukan supaya teman-teman aware, nomor satu kita bisa kontrol pandemi karena kita punya dua hal. Satu, kita bisa identifikasi varian barunya jauh lebih cepat dan tersebar. Dulu kita punya alat WGS cuma 10 ya, sekarang ada banyak," pesannya.
Whole Genome Sequencing (WGS) adalah metode pelacakan genetik suatu organisme (bakteri, virus hingga manusia).
Advertisement