Menkes: Bantu Para Tenaga Medis dengan Patuhi Protokol Kesehatan
Menyikapi banyaknya petugas medis yang meninggal dunia karena Covid-19, tidak cukup dengan hanya dengan menyatakan prihatin atau kasihan. Tapi harus diikuti dengan tindakan. Tindakan tersebut adalah patuhi protokol kesehatan.
"Itu saja (patuh protokol kesehatan) yang kami harapkan, tidak muluk-muluk. Pakai masker, sering mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa 12 Januari 2021.
Menurut Menkes, upaya keras pemerintah dalam menghadapi dan menangani pandemi Covid-19 di sisi hilir, tidak akan lengkap bila tanpa dibarengi dengan upaya di sisi hulu atau pencegahan. Maka itu, lanjutnya, butuh kesadaran seluruh pihak untuk melakukan upaya proaktif mencegah penyebaran Covid-19.
"Apa yang kita lakukan itu sifatnya semua di hilir. Kita harus pelan-pelan bergeser ke cara penanganan proaktif di hulu dan penyebabnya," kata Budi.
Menkes menjelaskan, upaya dari sisi hulu tersebut dibutuhkan untuk mencegah agar rumah sakit tidak mengalami overkapasitas, tidak banyak saudara kita yang terinfeksi Covid-19, dan membantu para tenaga medis yang saat ini tengah berjuang melakukan penanganan.
Pandemi yang telah berlangsung selama 11 bulan baik di Indonesia maupun di seluruh negara di dunia masih membutuhkan kedisiplinan masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan.
"Saya minta tolong, patuhi protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan jangan berkerumun. Mari kita hormati rekan-rekan tenaga kesehatan yang sudah mendahului kita agar pengorbanan mereka itu tidak sia-sia. Mereka memerangi pandemi ini dan semoga kita bersama bisa mengatasi pandemi ini," pinta Menkes.
Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebelumnya mengumumkan pembaruan data tenaga medis meninggal akibat Covid 19. Dari Maret hingga pertengahan Desember 2020, terdapat total 363 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19, yang terdiri dari 202 dokter dan 15 dokter gigi, dan 146 perawat.
Para dokter yang gugur tersebut terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar), dan 92 dokter spesialis (7 guru besar), serta 2 residen dan satu dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI wilayah (provinsi) dan 92 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).
Advertisement