Menkes Akui Hasil PCR Tidak Sempurna Bisa Meleset
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan tidak ada hasil tes PCR yang sempurna. Pernyataan itu merespons kejadian warga menerima hasil tes Covid-19 yang salah dari laboratorium swasta.
Budi menyampaikan akurasi tes PCR berkisar di angka 95-99 persen. Dia berkata tes PCR di berbagai negara memiliki tingkat akurasi yang sama.
"Kalau tes sempat 500 ribu sehari, ya ada 1 persen 5 ribu yang bisa miss. Tidak ada tes PCR di dunia ini yang sempurna," kata Budi dalam keterangan pers disiarkan YouTube Sekretariat Presiden 18 Februari 2022.
Budi mengatakan kemungkinan salah hasil tes PCR makin besar saat jumlah tes tinggi. Dia menyebut mungkin saja petugas laboratorium salah memasukkan data karena jumlah tes meningkat.
Membenahi Sistem Imput Data
Kemenkes menyiasati hal itu dengan membenahi sistem input data. Budi menyebut Kemenkes melakukan sistem koneksi daring untuk mengurangi beban petugas laboratorium tes Covid-19.
"Langsung masuk PeduliLindungi sehingga mengurangi kesalahan data entry dan mengurangi beban," ujar Budi.
Dia juga berkata hasil tes PCR sangat mungkin terjadi pada pemeriksaan orang-orang yang datang dari luar negeri karena jumlah yang banyak. Oleh karena itu, Kemenkes memberi kesempatan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) untuk banding hasil tes Covid-19.
"Boleh tes pembanding, bayar sendiri, dua lab berbeda dan sudah terakreditasi Kemenkes. Kalau keluar, nanti kita lihat. Kalau dua negatif, otomatis negatif, kalau dua positif, ya dia positif," tuturnya.
Sebelumnya viral seorang perempuan protes karena menerima hasil tes Covid-19 dari Bumame Farmasi yang salah. Dia mendapat hasil tes positif Covid-19 meski belum menjalani tes.
Perempuan itu baru mendaftar untuk melakukan tes antigen. Namun, ia menerima email berisi hasil tes PCR positif Covid-19. Dia pun mengunggah kejadian itu di media sosial hingga viral.
Bumame Farmasi menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan pengiriman hasil tes PCR di salah satu cabang. Bumame juga mengakui insiden itu benar terjadi karena kelalaian administrasi dari tim di lapangan.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh insiden ini. Hal tersebut memang benar terjadi karena adanya kesalahan pengiriman hasil tes kepada pelanggan yang mempunyai nama yang sama disebabkan karena kesalahan administrasi dari tim di lapangan," terang pernyataan resmi manajemen.
Evaluasi dan Inovasi
Sebagai penyedia tes PCR dan antigen swab, lanjut manajemen, Bumame akan terus mengevaluasi dan berinovasi untuk memastikan pelayanan dan keamanan terbaik.
Sebelumnya, viral seorang perempuan marah-marah karena mendapat hasil tes PCR yang diduga palsu. Perempuan itu belum melakukan tes, namun sudah mendapatkan hasil.
Ia menganggap hal tersebut aneh karena hasil sudah keluar sebelum melakukan tes. Terlebih, hasil yang dikeluarkan kala itu positif, sehingga mengganggu perjalanannya ke Bali.
"