Menjalankan Imunisasi di Masa Wabah Penyakit, Ini Pandangan Islam
Dalam suatu Webinar bersama para guru besar dan dokter yang ahli di bidang Kesehatan menciutkan keilmuan yang dimiliki Ustadz Ma'ruf Khozin. "Betapa luasnya Ilmu Allah yang tidak kita ketahui," tuturnya.
Direktur Aswaja NU Center ini mengungkapkan lebih lanjut, maha benar Allah dalam firman-Nya
وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ
"... Dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui." (Yūsuf):76
Vaksin virus Corona belum ditemukan, tapi saat ini proses kelahiran bayi tetap berjalan, balita pun menghadapi masa terberat mengalami kematian --semoga Allah menyelamatkan anak-anak kita semua-- meski keadaan serba sulit karena wabah penyakit. Namun para tenaga kesehatan harus tetap memberi pelayanan imunisasi untuk anak-anak kita, bertaruh nyawa untuk keselamatan Nakes sendiri.
Sudah begitu beratnya tugas Tenaga Kesehatan kok kita -yang diberi ilmu pengetahuan tentang agama- masih tega menghujat mereka?
- Doa Imunitas Nabi
Ibnu Asakir meriwayatkan bahwa ketika Nabi berjumpa dengan Ramadhan diantara doa beliau adalah:
... والعافية المجللة ودفاع الأسقام ....
"(Beri kami) kesehatan yang prima dan ketahanan dari penyakit" (Dikutip dalam kitab Kanz al-Ummal)
- Mengkonsumsi Buah Untuk Antibodi
Untuk dijauhkan dari penyakit tidak sekedar upaya doa yang dibaca oleh Nabi. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin juga dilakukan oleh Nabi, seperti madu. Dalam riwayat lain juga kurma:
ﻋﺎﻣﺮ ﺑﻦ ﺳﻌﺪ، ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ، ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﻣﻦ ﺗﺼﺒﺢ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﺳﺒﻊ ﺗﻤﺮاﺕ ﻋﺠﻮﺓ، ﻟﻢ ﻳﻀﺮﻩ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ اﻟﻴﻮﻡ ﺳﻢ ﻭﻻ ﺳﺤﺮ»
Hadis: "Barang siapa di pagi hari memakan 7 butir kurma Ajwah maka ia akan selamat dari racun dan sihir di hari itu" (HR Bukhari)
Bagaimana dengan negara kita yang tidak ditumbuhi kurma? Berikut salah satu analisa Ibnu Muflih dari Madzhab Hambali:
وللأمكنة اختصاص ينفع كثيرا، فيكون الدواء الذي ينبت في هذا المكان نافعا من الداء ولا يوجد فيه ذلك النفع إذا نبت في مكان غيره لتأثير نفس التربة والهواء أو هما فإن في الأرض خواص وطبائع تقارب اختلافها واختلاف طبائع الإنسان
Setiap negara memiliki kekhususan. Di tempat itu tumbuh buah yang berguna untuk penyakit di negara tersebut. Buah ini kadang tidak ditemukan di negara lain karena pengaruh tanah, udara dan karakter manusianya (Adab Syar'iyah 3/6)
Pada intinya Nabi tetap berupaya menjaga kesehatan dengan berdoa dan mengkonsumsi vitamin dengan buah yang ada di Arab. Nabi tidak mencukupkan hanya dengan antibodi bawaan tubuh. Dan karena di negeri kita yang ada banyak buah dan sayuran maka itulah cara kita meniru Nabi shalallahu alaihi wasallam.
- Mengapa Masih Pakai Vaksin?
"Vaksin itu untuk melemahkan umat Islam!!!" Seru salah satu antivak. Yang lain menuding "Itu program Yahudi" dan seterusnya. Ternyata kita lupa bahwa kita juga antek Korea, kenapa? Kebanyakan hp kita merk Samsung dan penikmat pilm Drakor.
Coba sterilkan pikiran kita, tanya kepada para dokter tentang hal ini. Mereka memiliki data dan catatan terjadinya angka kematian anak tiap tahunnya. Ternyata Alhamdulillah mengalami penurunan (lihat gambar). Diantaranya adalah ikhtiar melalui vaksin dan imunisasi.
Akhir kata dari saya saat penutupan Webinar: "Kita diperintah dalam hidup ini untuk ibadah. Kesempurnaan ibadah adalah dengan sehat. Baik shalat, puasa apalagi ibadah haji sangat ditunjang dengan sehat. Maka upaya untuk menjaga sehat dan menghindarkan dari penyakit juga bagian dari ibadah".
Closing statement dari dr. Atoillah Isvandiary juga sangat menarik. Yaitu: "Imunisasi ini bukan sekedar hak asasi manusia. Kalau hak asasi boleh dilakukan dan boleh diabaikan. Tapi imunisasi adalah hak setiap anak. Maka kita sebagai orang tua yang berkewajiban memberikan hak tersebut kepada anak-anak kita".
Demikian catatan Ustadz Ma'ruf Khozin, Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur.
Advertisement