Menjajal Ramalan China Kuno di Klenteng Dewi Kuan Im Malang
Klenteng Dewi Kuan Im di Desa Wonosari, Malang menyediakan ramalan China kuno di salah satu sudut bangunan yang berbentuk persegi enam.
Saat hari raya Imlek ini, ruangan yang dinamakan Ciam Si tersebut ramai dikunjungi oleh para wisatawan yang hanya sekedar melihat-lihat pesona pemandangan di kaki Gunung Kawi.
"Jadi yang kesini tidak hanya yang Konghucu saja. Dari Islam, Nasrani juga mencoba ramalan cina kuno ini," kata penjaga Ciam Si, Supriyono pada ngopibareng.id, Sabtu 25 Januari 2020.
Ia menjelaskan bahwa ramalan China kuno tersebut merupakan petunjuk kehidupan baik dari sisi asmara, karir maupun peruntungan usaha seseorang.
"Jadi itu ramalan kuno yang bisa memprediksi hasilnya 3 atau 6 bulan ke depan seperti apa. Terserah mau percaya atau tidak balik lagi ke pribadi masing-masing. Ini kan merupakan tradisi di China sana," tuturnya.
Untuk prosesi ramalannya sendiri, jelas Supriyono, pengunjung akan mengutarakan terlebih dahulu di dalam hati peruntungan apa yang ingin diramalkan.
Setelah itu pengunjung akan mengocok puluhan stik yang ada di dalam kaleng, sampai keluar satu stik yang sudah diberi angka.
"Setelah itu pengunjung bakal diberi penjelasan tentang nomor tersebut melalui sebuah kertas keterangan yang menjelaskan apa yang ia harapkan itu," jelasnya.
Namun jika ternyata penjelasan yang didapatkan oleh pengunjung menyatakan kesialan atau nasibnya kurang beruntung, Supriyono mengatakan kertas keterangan tersebut bisa dibakar di atas api lilin untuk menghindari kesialan.
"Kertas keterangan itu tinggal dibakar kalau dinyatakan sial. Selain itu, disarankan untuk meramal hal yang berbeda dari sebelumnya. Contohnya jika yang pertama jodoh. Kalau bisa yang ke dua itu karir," jelasnya.
Sementara itu untuk biaya melakukan ramalan kuno China ini, kata Supriyono pengunjung tidak dipatok biaya tertentu.
"Hanya bayar seikhlasnya ke petugas saja. Sedikit gak papa yang penting ikhlas," ujarnya.
Klenteng Dewi Kuan Im beserta Ruangan Ciam Si mulai berdiri pada 1957. Letaknya berada di kaki Gunung Kawi, Desa Wonosari, Kabupaten Malang.
Advertisement