Menjaga Sikap Mental Positif, Ini Kajian Tafsir Akhlaki Al-Quran
Sudut pandangan tasawuf, memang cukup menarik diikuti dalam mengkaji kandungan kitab suci Al-Quran. Dr. KH. Kharisudin Aqib, M. Ag, Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya, secara khusus melakukan Kajian Tafsir Akhlaki, terhadap ayat-ayat penting dalam Al-Quran.
Berikut di antara kajian yang diasuh Kiai Kharisudin Aqib, yang juga Pengasuh Pesantren Terpadu Daru Ulil Albab (The Prophetic Entrepreneur Education).
Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Ali 'Imron 154.
ثُمَّ أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُعَاسًا يَغْشَىٰ طَائِفَةً مِنْكُمْ ۖ وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَلْ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ مِنْ شَيْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ ۗ يُخْفُونَ فِي أَنْفُسِهِمْ مَا لَا يُبْدُونَ لَكَ ۖ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ مَا قُتِلْنَا هَاهُنَا ۗ قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ ۖ وَلِيَبْتَلِيَ اللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Artinya:
Kemudian Dia menurunkan rasa aman kepada kalian setelah kalian merasa gelisah hati, yaitu rasa ngantuk yang menyelimuti sebagian kelompok dari kalian, sedangkan sebagian kelompok yang lain menyusahkan diri mereka sendiri, mereka berprasangka terhadap Allah dengan tidak benar, yaitu prasangka jahiliah (prasangka yang tidak cerdas). Mereka berkata 'dalam hal ini kami punya apa ?'. Katakanlah, sesungguhnya segala sesuatu itu adalah milik Allah, mereka sembunyikan di dalam hati mereka, sesuatu yang yang tidak mereka tampakkan untuk kamu. Mereka mengatakan, seandainya keputusan itu mengikuti pendapat kami, pastilah kita tidak akan terbunuh seperti ini. Katakanlah seandainya kalian di dalam rumah-rumah kalian, pasti lolos juga bagi orang-orang yang telah ditetapkan, kematian pasti sampai di tempat pembaringan mereka. Dan agar Allah akan menguji apa yang ada di dalam dada kalian, dan untuk membersihkan apa saja yang ada di dalam hati kalian. Dan Allah maha mengetahui terhadap isinya dada".
Takwil
Ayat tersebut mengisyaratkan agar kita:
1. Selalu bersyukur dan berprasangka baik (husnudhon), terhadap Allah dan segala bentuk keputusan dan kebijaksanaan Allah atas diri kita, termasuk di dalamnya, kematian yang akan datang kepada kita. Dengan sikap mental menyerah (taslim), dan menerima dengan senang hati (ridlo).
2. Memahami dan menghayati betapa pentingnya menjaga sikap mental positif dan prasangka yang baik, terhadap qudrat dan irodat Allah SWT. Termasuk di dalamnya menghadapi kematian, baik orang lain maupun diri sendiri.
3. Mengetahui bahwa Allah di kalangan para sahabat nabi, juga ada strata keimanan dan keruhanian, yaitu ada yang sudah sangat bagus keimanan dan ketulusan hatinya dalam menghadapi kenyataan hidup, tetapi ada juga yang masih sangat belum bagus. Sangat materialistis dan egoistis.
Wallahu a'lam bis shawab.