Menjaga Masa Depan Pariwisata Bali, Gubernur Bali Himbau 3 Hal
Langkah cepat dan simpatik terus diambil Pemerintah dalam menyikapi aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Gubernur Bali, Made Mangku Prastika, langsung mengeluarkan surat Imbauan kepada seluruh pihak terkait industri pariwisata di Bali.
Langkah Gubernur Bali ini dinilai taktis dan tepat dalam menjaga stabilitas industri pariwisata yang menjadi urat nadi kehidupan bagi masyarakat Bali. Langkah ini juga sangat perlu dilakukan untuk menjaga nama Bali dan simpati masyakat dunia yang senantiasa mengagumi Pulau Bali.
Dalam surat imbauan yang ditujukan kepada para pengusaha sarana akomodasi pariwisata di Bali, dll, Gubernur meminta tiga hal. Meski hanya tiga hal namun menyangkut seluruh citraan Bali di mata dunia.
Pertama, Gubernur meminta kepada seluruh pengusaha pariwisata di Bali untuk dapat memberikan informasi terkini mengenai perkembangan situasi di Bali dan operasional Bandar Udara Ngurah Rai. Informasi yang disampaikan harus tepat dan harus bersumber dari pihak yang berwenang.
Imbauan kedua, Gubernur Made Mangku Prastika meminta kepada para pengusaha sarana akomodasi pariwisata untuk memberikan pembebasan biaya akomodasi satu malam pada saat ditutupnya Bandar Udara Ngurah Rai.
Seperti diketahui, Bandar Udara Ngurah Rai ditutup kembali, 28 November 2018, terkait aktivitas vulkanik Gunung Agung. Sebagai akibat penutupan Bandar Udara ini sejumlah 443 penerbangan terdampak. Sementara estimasi penumpang yang dimungkinkan keleleran sejumlah 59.539 orang.
Terpenting adalah himbauan ketiga, para pengusaha sarana akomodasi pariwisata diminta untuk memberikan harga terendah bagi wisatawan yang menginap.
Rendahnya harga itu bergantung kepada kebijakan masing-masing hotel. Namun yang jelas, keringanan pembiayaan sangat diperlukan para wisatawan agar memungkinkan bertahan lebih lama di Bali. Keringanan ini juga menjadi semacam hiburan yang bagaimana pun sebuah erupai Gunung Berapi membawa dampak psikologis.
Advertisement