Menjaga Lisan-Tulisan, Pesan Islam Menjelang Perayaan Demokrasi
Menghadapi Pemilu, Pilpres, Pilkada atau apa saja tetaplah dengan hati jernih, eling lan waspada. Agama Islam mengajarkan umatnya agat selalu menjaga lisan (dan tentu tulisan) agar selalu berkata benar, lembut, dan jujur atau hendaklah diam.
Allah Ta'ala memerintahkan agar kita tidak saling mengolok-olok, boleh jadi yang diolok-olokan mereka lebih baik, tidak saling mencela dan memanggil dengan gelaran yang buruk. Jauhilah prasangka, jauhi mencari kesalahan dan menggunjing orang lain.
Terkait kondisi aktual masyarakat kita, Ust. Abdul Choliq menyampaikan pesan-pesan penting yang bisa menjadikan kita menyikapi dengan arif. Kearifan akan muncul dari persona yang mampu bersikap menahan diri.
Dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab Ayat 70 dan 71 Allah tegaskan:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوۡلُوۡا قَوۡلًا سَدِيۡدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,
يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
niscaya Allah akan memperbaiki amal-amal kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.
Berkata Baik, Pesan Rasulullah
Nabi Shallallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda, “Barang siap menjaminku akan menahan apa yang ada di antara kedua janggutnya (lisan) dan kedua kakinya (kemaluan), maka aku jamin baginya surga.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi sallam bersabda,
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.”
Imam Ali bin Abi Thalib ra, berkata:
Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta dan rasa hormat.
Tidak ada gunanya seorang penolong yang selalu menghina atau teman yang selalu berburuk sangka.
Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu.
Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya.
Kemarahan dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan.
Kesalahan terburuk kita adalah ketertarikan kita pada kesalahan orang lain.
Mewaspadai Lisan
Abdullah bin Mas’ud berkata, “Demi Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, tidak ada sesuatu yang perlu dipenjara dalam waktu yang lama selain lisan.”
Syaikh Ali bin Thawus mengatakan, “Lisanku adalah binatang buas. Jika aku melepaskannya maka dia akan memakanku.”
Dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 11-13 Allah tegaskan:
قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
11. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ
12. Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kalian yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا ؕ اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ
13. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Demikian semoga bermanfaat.
Advertisement