Menjaga Alam, Amalan dari Nabi Muhammad Begitu Indah
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) diturunkan ke muka bumi sebagai rahmat bagi seluruh alam. Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, seorang Muslim baik secara individu maupun kelompok memiliki kewajiban untuk mengaktualisasikan ajaran tersebut.
Kerahmatan ajaran Nabi Muhammad bagi seluruh alam bukan hanya kepada manusia saja, tetapi juga kepada seluruh semesta, termasuk lingkungan hidup manusia. Umat Islam diajak untuk mengamalkan ajaran tersebut.
Aaran Nabi Muhammad tersebut membawa keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh alam.
Alam yang diciptakan oleh Allah SWT dan manusia yang diutus sebagai khalifah di muka bumi diberikan tanda-tanda melalui Al Qur’an untuk melestarikan alam. Potensi alam yang luar biasa memang diperbolehkan untuk kesejahteraan manusia, akan tetapi manusia juga memiliki tanggung jawab menjaga keberlangsungannya.
“Sekaligus untuk kesejahteraan diri manusia. Merupakan kewajiban dan ibadah bagi umat manusia untuk menjaga dan memelihara alam lingkungan yang telah memberi kehidupan bagi manusia".
Penjelasan Al-Quran
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah mengungkapkan hal itu pada Refleksi Akhir Tahun dan Milad Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Kamis 22 Desember 2022.
Perempuan yang akrab disapa Bu Bayin ini, seraya mengutip Al Qur’an Surat Ar Rum ayat 41, menjelaskan, ayat tersebut merupakan sebuah peringatan bagi manusia atas perilakunya yang menyebabkan kerusakan.
Melihat kenyataan yang terjadi sekarang, tentang kerusakan alam, dirinya mengajak kepada semua tidak terkecuali untuk mengintropeksi diri. Sebab, bumi sebagai satu-satunya tempat tinggal manusia keadaannya semakin rusak dan semakin tidak layak huni.
“Oleh karena itu, isu lingkungan ini menjadi bagian dari isu-isu yang digarap oleh Muhammadiyah-‘Aisyiyah," tutur anggota PP Muhammadiyah Bidang Pembinaan Ketahanan Keluarga.
Hematnya, menjaga lingkungan dari kerusakan bisa dimulai dari kesadaran dalam lingkup sosial yang paling kecil yaitu keluarga. Tidak bisa dipungkiri, keluarga juga menjadi bagian masyarakat yang merasakan dampak kerusakan lingkungan secara langsung.
Pencegahan kerusakan lingkungan, imbuhnya, diharapkan akan berdampak pada keberlangsungan hidup keluarga yang sehat, anak-anak yang sehat untuk masa depan peradaban yang tentu jauh lebih baik.
Menurutnya dalam upaya pencegahan kerusakan lingkungan di keluarga terdapat lima aspek yang saling terkoneksi, yaitu edukasi, aspek ekonomi, sosial, hukum dan politik.
Advertisement