Menjadi Wali Berkat Merayakan Maulid Nabi, Kisah yang Mendebarkan!
Menjadi Wali Berkat Merayakan Maulid Nabi ﷺ
Kecintaan umat Islam pada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (SAW) tak terhitung nilainya. Justeru di masa lebih dari 14 abad yang lalu, cinta kepada Rasulullah SAW tak menjadikan jarak itu. Tapi malah mendekat dan berdekat-dekat agar mendapatkan syafaat Rasulullah SAW kelak di Hari Kemudian.
Tahun ini, umat Islam merayakan Maulid Nabi, hari kelahiran Sang Nabi Akhir Zaman pada hari Senin 12 Rabi’ul Awwal atau 16 September 2024.
Di mana-mana kebahagiaan umat Islam dinyatakan lewat Maulid Nabi. Baik secara berkelompok bersama-sama atau perorangan dalam suatu keluarga.
Kisah berikut menjadi pelajaran penting betapa Cinta Rasulullah SAW akan mendatangksn berkah dan keistimewaan.
Dikisahkan pada zaman Raja Harun Ar-Rosyid tepatnya di kota Bashroh ada seorang pemuda yang suka berfoya-foya, ia dipandang sebelah mata oleh penduduk kota itu karena perbuatanya yang sangat hina. Hanya saja setiap datang bulan Rabiul Awwal (bulan maulid) ia selalu mencuci semua pakaiannya, memakai wewangian , berhias dan membuat walimah untuk pembacaan maulid Nabi ﷺ hal itu berlangsung lama, ketika ia meninggal dunia, penduduk kota Bashroh mendengar suara tanpa rupa ”Wahai penduduk Bashroh, datang dan bersaksilah terhadap jenazah kekasih Alloh karena sesungguhnya ia mulia bagiku. Maka, penduduk Bashroh pun berbondong-bondong menghadiri jenazah dan menguburnya. Lalu mereka bermimpi bertemu dengannya dengan mengenakan busana yang berkain sutera. Lalu ia ditanya dengan apa engkau memperoleh keutamaan ini? Ia menjawab dengan mengagungkan Maulid Nabi ﷺ.
Sumber : Kitab I’anah Ath-Thalibin, Juz 3, halaman 572, karya al-‘Allamah ‘Abu Bakr Utsman bin Muhammad Syata al-Dimyathi al-Bakri.
( وَحُكِيَ) أَنَّهُ كاَنَ فِي زَمَانِ أَمِيْرِ اْلمُؤْمِنِيْنَ هَارُوْنَ الرَّشِيْدِ شَابٌ فِي اْلبَصْرَةِ مُسْرِفٌ عَلَى نَفْسِهِ وَكاَنَ أَهْلُ اْلبَلَدِ يَنْظُرُوْنَ إِلَيْهِ بِعَيْنِ التَّحْقِيْرِ لِأَجْلِ أَفْعَالِهِ الْخَبِيْثَةِ غَيْرَ أَنَّهُ كاَنَ إِذَا قَدِمَ شَهْرُ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ غَسَلَ ثِيَابَهُ وَتَعَطَّرَ وَتَجَمَّلَ وَعَمِلَ وَلِيْمَةً وَاسْتَقْرَأَ فِيْهَا مَوْلِدَ النَّبِيِّ ﷺوَدَامَ عَلَى هَذَا اْلحَالِ زَمَانًا طَوِيْلاً ثُمَّ لمَاَّ مَاتَ سَمِعَ أَهْلُ اْلبَلَدِ هَاتِفًا يَقُوْلُ اُحْضُرُوْا يَا أَهْلَ الْبَصْرَةِ وَاَشْهَدُوْا جَنَازَةَ وَلِيٍ مِنْ أَوْلِيَاءِ اللهِ فَإِنَّهُ عَزِيْزٌ عِنْدِيْ فَحَضَرَ أَهْلُ اْلبَلَدِ جَنَازَتَهُ وَدَفَنُوْهُ فَرَأَوْهُ فِي اْلمَنَامِ وَهُوَ يَرْفُلُ فيِ حُلَلِ سُنْدُسٍ وَاسْتُبْرَقٍ فَقِيْلَلَهُ بِمَ نِلْتَ هَذِهِ الْفَضِيْلَةَ ؟ قَالَ بِتَعْظِيْمِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ ﷺ (إعانة الطالبين )
JADILAH ORANG YANG IKHLAS
Iblis berkata :
" Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik ( perbuatan maksiat ) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka. "
( Surat Al Hijr ayat 39 - 40 )
Jadi ikhlas adalah hal yang sudah pasti dapat menepis, mengantisipasi, menghindarkan, menyelamatkan kita dari berbagai macam tipu-daya dan penyesatan yang dilakukan oleh Iblis.
Ikhlas itu....!!!
Ketika menyembunyikan Amal Sholeh, sebagaimana menutup rapat keburukan.
Ikhlas itu....!!!
Ketika meniatkan seluruh Ibadah hanya untuk Allah SWT, sehingga tidak bangga akan pujian dan tidak peduli pada kecaman.
Ikhlas itu....!!!
Ketika dapat menolong sesama, namun tidak mengharap balasan.
Ikhlas itu....!!!
Ketika mampu berbagi rezeki, meskipun dalam keadaan terhimpit.
Ikhlas itu....!!!
Ketika rela mengalah dan merendahkan Ego pribadi, agar tidak terjadi pertikaian atau permusuhan.
Ikhlas itu....!!!
Ketika tersenyum melihat orang lain bahagia, walaupun kita sedang berduka.
Ikhlas itu....!!!
Ketika harus melepaskan sesuatu demi kebaikan bersama, walaupun kita yang terluka.
Ikhlas itu....!!!
Ketika dihujani kata-kata yang menyakitkan, tapi malah membalasnya dengan do'a kebaikan.
Ikhlas itu....!!!
Ketika mampu memaafkan, tanpa perlu mengingatnya lagi dengan kebencian.
Ikhlas itu....!!!
Ketika membalas setetes kejahatan dengan selautan kebajikan.
Ikhlas itu....!!!
Ketika menerima kenyataan bahwa takdir, adalah kehendak ALLAH, walau tidak seperti yang kita inginkan.
Ikhlas Itu....!!!
Ketika kita diberi ujian, sakit atau kesedihan, kita tetap sabar dan berbesar hati, karena itu kehendak-Nya.
Ikhlas itu...., ya Ikhlas.... memang seperti surah Al-Ikhlas....!!!
Tidak ada kata Ikhlas pada Ayatnya, tidak terlihat, tidak tergambarkan, tidak terdengar dan tidak terdefinisi.
Karena Ikhlas hanya akan terasa di Lubuk Hati seorang yang sangat memahaminya....!!!
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu sabar, selalu ikhlas, selalu mendapat ridho dari Allah SWT.
Aamiin....!!!
Semoga bermanfaat.
Advertisement