Menjadi Orang yang Baik dan Bermanfaat, Ini Laku Hidup Islami
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. (HR Ahmnad, Tabrani, Daruqutni).
"bila kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat untuk diri kalian sendiri. (Al-Quran Surat Al-Isra' 7)
Guna menjadi orang yang baik dan bermanfaat, terdapat gambaran dalam dialog berikut:
Emas berkata pada tanah, " Hai tanah, coba lihat pada dirimu, suram dan lemah, apakah engkau memiliki cahaya berkilau seperti aku ?
Apakah engkau berharga seperti aku ? ”
Tanah menggelengkan kepala dan menjawab, “Tetapi aku bisa menumbuhkan berbagai macam tanaman, bunga, buah, bisa menyimpan air dan banyak memberi manfaat yang lainnya, apakah kamu bisa.? ”
Emas pun terdiam seribu bahasa.
Dalam hidup ini banyak orang yang seperti berlian, berharga, menyilaukan tetapi tidak bermanfaat bagi sesama.
Sukses dalam karir, kaya raya, berparas rupawan, tetapi egois, pelit, tidak mau membantu orang lain, dan tidak peduli kepada orang lain.
Tetapi ada juga orang yang tampak sederhana dan biasa saja, posisinya biasa saja, bersahaja namun ringan tangan siap membantu orang lain secara ikhlas tanpa pamrih kapan pun dibutuhkan.
Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tetapi seberapa besar bermanfaatnya kita bagi orang lain.
Jika keberadaan kita bisa memberi manfaat dan menjadi berkah bagi banyak orang, barulah kita benar-benar bernilai dan tergolong manusia yang baik.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertaqwa kepada Allah, selalu menebar kebajikan yang bermanfaat untuk semua umat. Aamiin....!!!
Demikian tausiyah pagi bersama Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.